Riset: Pelihara Anjing Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

9 Oktober 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anjing peliharaan. Foto: David Gray/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
anjing peliharaan. Foto: David Gray/Reuters
ADVERTISEMENT
Ada kabar baik bagi mereka yang memelihara anjing. Menurut dua riset terbaru, para pemilik anjing cenderung panjang umur dan memiliki risiko rendah meninggal dunia akibat masalah jantung.
ADVERTISEMENT
Kedua riset ini telah dipublikasikan di jurnal bernama Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes yang terafiliasi dengan American Heart Association.
Menurut riset, memiliki anjing dihubungkan dengan risiko yang lebih rendah mengalami serangan jantung dan stroke kedua. Bahkan para pemilik anjing memiliki risiko mengalami kematian 24 persen lebih rendah dibanding mereka yang hidup sendiri.
Sejumlah anjing Corgi peliharaan. Foto: AFP/Mark RALSTON
Pada riset pertama, tim peneliti mempelajari 300.000 responden berusia antara 40 sampai 85 asal Swedia yang sebelumnya mengalami serangan jantung atau stroke. Periset menemukan bahwa risiko mengalami kematian 33 persen lebih rendah bagi pemilik anjing yang pernah terkena serangan jantung yang hidup sendiri dibanding orang yang tidak memiliki anjing di rumahnya.
Sedangkan bagi pemilik anjing yang hidup dengan pasangan atau anaknya, angka ini turun menjadi 15 persen. Adapun pemilik anjing yang pernah terkena stroke sebelumnya dan tinggal sendiri memiliki risiko mengalami kematian 27 persen lebih rendah.
ADVERTISEMENT
"Kami mengetahui bahwa isolasi sosial adalah salah satu faktor risiko kuat bagi kondisi kesehatan yang buruk dan kematian dini," kata pemimpin riset Tove Fall, seperti diberitakan IFL Science.
"Riset-riset sebelumnya telah mengindikasikan bahwa pemilik anjing merasakan rasa isolasi sosial yang lebih rendah dan lebih berinteraksi dengan orang lain," lanjut dia.
Ia menambahkan bahwa memelihara anjing adalah sebuah motivasi yang baik untuk melakukan sebuah aktivitas sosial. Itu sendiri adalah faktor penting bagi rehabilitasi dan kesehatan mental.
Meski begitu, para peneliti menyarankan agar dilakukan riset lanjutan untuk mengonfirmasi hubungan antara anjing dengan panjang umur ini.
"Ada batasan besar yang berhubungan dengan data yang tidak kami miliki dalam riset. Misalnya, gaya hidup dan kepribadian. Pertanyaan besarnya adalah apakah orang yang memelihara anjing benar-benar tertarik dengan aktivitas fisik dan interaksi sosial. Jika mereka benar-benar tertarik, mereka mungkin sudah terlindungi meski tidak memelihara anjing sekalipun," kata Fall.
Anjing Chihuahua. Foto: Tamara Bellis/Unsplash
Dalam riset kedua, tim peneliti mempelajari data dari 3,8 juta orang berusia 18 tahun. Mereka menemukan bahwa pemilik anjing memiliki risiko kematian 24 persen lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada temuan para pemilik anjing memiliki 65 persen risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan 31 persen lebih rendah mengalami masalah jantung.
"Temuan kami memberi dugaan bahwa memiliki anjing diasosiasikan dengan panjang umur," kata pemimpin riset kedua, Caroline Kramer.
"Tapi, analisis kami tidak memperhitungkan faktor lain, seperti kondisi tubuh yang lebih sehat atau gaya hidup yang lebih baik yang bisa diasosiasikan dengan kepemilikan anjing," lanjut dia.