Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sindrom Aksen Asing, Penyakit Langka Penyebab Orang Berganti Aksen
10 Februari 2018 16:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Aksen adalah identitas dari seseorang. Dengan hanya mendengar aksennya, kamu bisa menebak dari mana orang itu berasal. Misalnya, kamu bisa mengetahui orang tersebut dari Jawa Tengah atau Jawa Timur karena aksen Jawanya, atau orang tersebut dari Inggris karena aksen British-nya.
ADVERTISEMENT
Namun, bagaimana bila tiba-tiba aksen kamu berubah dengan sendirinya?
Michelle Myers, mantan ratu kecantikan di Amerika, mengaku tiba-tiba aksennya berubah-ubah. Sesekali ia berbicara dalam aksen Australia, tiba-tiba menjadi Irlandia, dan tiba-tiba menjadi aksen British.
Meski tampaknya dibuat-buat, tapi ternyata memang ada penyakit yang bisa membuat aksenmu tiba-tiba berubah.
Foreign accent syndrome alias sindrom aksen asing adalah nama dari kelainan bicara yang membuat aksen seseorang berubah-ubah.
Menurut Michelle, ia tiba-tiba berbicara seperti anggota Spice Girl, girlband asal Inggris, dan memanggil ibunya dengan aksen yang berbeda, bukan aksen Amerika.
Michelle akhirnya benar-benar didiagnosis menderita penyakit langka tersebut sejak setahun lalu.
Sebelumnya, ia sempat merasakan sakit kepala yang sangat hebat hingga akhirnya ia memilih untuk diam saja di rumah karena merasa malu diejek oleh orang yang mengira ia sedang bercanda.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa kesulitan untuk bicara karena orang menganggap saya bercanda. Mereka bilang ‘kamu terdengar seperti Spice Girl,’ atau ‘kamu itu Mary Poppins, yah?’ Saya benar-benar kesulitan” kata Michelle kepada The Mirror, dilansir International Business Times .
Michelle akhirnya pasrah dengan cara bicaranya tersebut.
Beberapa penderita yang pernah tercatat mengubah aksennya sebagai berikut, dari aksen Jepang menjadi Korea, British menjadi Prancis, Amerika menjadi British, lalu Spanyol menjadi Hungaria.
Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami kesalahan berbicara, keanehan saat menyebutkan huruf mati dan hidup, keanehan ketika mengeluarkan suara, keanehan dalam ritme berbicara, dan kesulitan mengucapkan gugus konsonan (dua huruf mati yang disatukan, misalnya ‘ng’ atau ‘ny’).
ADVERTISEMENT
Belum banyak yang diketahui mengenai penyakit ini. Mereka yang mengalami ini biasanya mengunjungi neurolog, neuropsikolog, psikolog, dan terapis bicara.
Hal ini dilakukan untuk memperbaiki cara bicara mereka dan mengurangi aksen yang keluar. Selain itu, pasien juga diajarkan untuk menggerakan bibir dan rahangnya untuk mengurangi aksen asing yang keluar.