news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Teleskop NASA Temukan 3 Exoplanet Baru Seukuran Bumi

30 Juni 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perbandingan exoplanet yang baru ditemukan dengan Bumi dan Mars. Foto: NASA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbandingan exoplanet yang baru ditemukan dengan Bumi dan Mars. Foto: NASA
ADVERTISEMENT
Teleskop NASA baru saja menemukan exoplanet baru. Dalam perburuan tersebut, exoplanet yang ditemukan tampak memiliki ukuran mirip seperti Bumi dan lebih besar dari Mars.
ADVERTISEMENT
Planet itu dinamakan L 98-59b karena berada di sistem bintang terdekat yang disebut L 98-59. Jaraknya terpaut 35 tahun cahaya dari sistem tata surya kita di bagian selatan konstelasi Volans.
L 98-59b terbilang kecil, tapi ia bukan exoplanet terkecil yang pernah ditemukan NASA. Exoplanet terkecil yang ada sekarang adalah Kepler-37b. Ukurannya hanya seperlima lebih besar dari Bulan yang mengitari Bumi.
L 98-59b merupakan salah satu dari tiga planet yang ditemukan berkat teleskop Transit Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA, yang menggantikan teleskop Kepler. Dua exoplanet lainnya yang ditemukan berukuran 1,4 dan 1,6 kali lebar bumi. Hasil penelitian tentang tiga exoplanet itu telah diterbitkan di The Astronomical Journal pada Kamis, 27 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Ketiga exoplanet yang ditemukan ini menambah katalog exoplanet dalam kategori ukuran yang mirip dengan Bumi. Sebagian besar exoplanet yang ditemukan sebelumnya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari Bumi.
Potret langit dan cahaya lampu di Bumi Foto: Thinkstock
Untuk melakukan penemuan ini, TESS tidak mengamati planet itu secara langsung, karena ukurannya yang sangat kecil dan redup. Namun, teleskop itu melihat bayangan planet ketika bayang-bayang itu melewati antara bintang dan teleskop.
Planet-planet itu mengorbit bintang yang lebih kecil dari Matahari kita, tapi mereka memiliki jarak yang lebih dekat.
L 98 - 59b merupakan planet yang memiliki orbit terkecil, yang dapat mengelilingi bintangnya setiap dua hari dan menerima 22 kali energi yang diserap Bumi dari matahari. Hal itu tentu membuatnya tidak layak huni karena bisa saja terlalu panas.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dilaporkan Live Science, para peneliti mengklaim bahwa sistem ini sangat menarik karena planet-planet tersebut mengorbit bintang terang, sehingga memungkinkan TESS untuk mengumpulkan jumlah data yang lebih banyak dari yang biasa mereka dapatkan.
Pengukuran dengan jarak yang sangat dekat saat planet-planet ini mengorbit mempermudah para ilmuwan untuk mengetahui apakah ada planet lain dalam sistem itu yang ditarik melalui gravitasi, atau memungkinkan para ilmuwan menemukan planet baru di zona layak huni.
Hal itu tentu dapat memberikan pengetahuan dan data luar biasa tentang seberapa kecil planet berbatu seperti Bumi terbentuk. Para peneliti juga berharap agar sistem ini dapat memberikan pengetahuan apakah planet-planet ini memiliki atmosfer, seperti saat ketiganya mengeluarkan warna pada cahaya bintang yang mereka lewati.
ADVERTISEMENT