Tingkat Kematian Serangan Jantung Perempuan Tinggi jika Dokternya Pria

16 Agustus 2018 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Waspada serangan jantung. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian menyebutkan, kaum pria memiliki risiko lebih tinggi dibanding kaum perempuan terkait serangan penyakit jantung atau kardiovaskular. Namun, untuk urusan selamat atau tidak dari serangan jantung itu, perempuan justru lebih riskan dibanding pria, menurut riset terbaru dari AS.
ADVERTISEMENT
Riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) itu mengatakan, situasi tersebut bisa terjadi jika mereka, perempuan pasien serangan jantung, dirawat oleh dokter pria.
Temuan tersebut berasal dari rekam data dari tahun 1991 hingga 2010 milk setengah juta pasien serangan jantung di Florida, Amerika Serikat. Rekam data ini memberikan data detail atas para pasien.
Dari data itu ditemukan bahwa perempuan yang dirawat oleh dokter pria memiliki risiko kematian 12 persen lebih tinggi dibanding pasien lain. Selain itu, perawatannya di rumah sakit juga lebih lama.
"Angka itu memang terlihat kecil," ujar peneliti dari Washington University sekaligus pemimpin riset, Seth Carnahan, seperti dikutip Gizmodo.
"Namun, jika membandingkan tingkat keberlangsungan hidup antara para pasien perempuan penderita penyakit jantung yang dirawat oleh dokter pria dan dokter perempuan, ditemukan perbedaan sekitar 1.500 hingga 3.000 pasien perempuan yang meninggal saat dirawat dokter pria," kata Carnahan.
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyakit jantung. (Foto: Thinkstock)
Dijelaskan juga bahwa pada pasien penderita jantung, pria dan perempuan, yang dirawat oleh dokter perempuan tidak ditemukan adanya peningkatan risiko kematian. Bahkan, pasien penyakit jantung yang dirawat dokter perempuan memiliki kemungkinan tinggi untuk selamat.
ADVERTISEMENT
Sifat dari studi ini sendiri adalah observasional, sehingga riset tidak bisa menjelaskan mengapa dokter pria lebih buruk dari dokter perempuan. Namun demikian, para ilmuwan menduga hal itu akibat kurangnya kemampuan dokter pria untuk berkomunikasi dengan pasien perempuan.
Penelitian ini juga menjelaskan bahwa perempuan lebih sering terkena serangan jantung pada usia tua. Hal itu meningkatkan risiko serangan jantung yang berbahaya. Selain itu, para perempuan juga sering menunda pergi ke dokter meski mengalami serangan jantung dan menunjukkan simtom awal serangan jantung.
"Sebenarnya hal penting yang bisa dipahami orang-orang dari riset kami adalah adanya perbedaan simtom antara pria dan perempuan," kata Carnahan.
"Perempuan memiliki kemungkinan mengalami serangan jantung meski tidak merasakan rasa sakit di dada. Bisa sampai ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih cepat lebih bermanfaat dibanding memilih gender dari dokter Anda."
Bahaya Penyakit Jantung (Foto: Dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya Penyakit Jantung (Foto: Dok.Thinkstock)
Riset ini memberikan saran untuk meningkatkan pelayanan. Dokter pria yang pernah menangani pasien perempuan, atau memiliki kolega perempuan, punya tingkat keberlangsungan hidup yang lebih tinggi bagi si pasien perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman mereka bersinggungan dengan perempuan bisa membantu.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa penting untuk menggarisbawahi pentingnya memahami keberagaman pasien dan juga pentingnya adanya keberagaman pada para dokter juga. Karena dari riset kita melihat adanya peningkatan keberlangsungan hidup pasien saat ada banyak dokter perempuan," ujar salah satu anggota riset, Brad Greenwood.
Namun bukan berarti para pasien harus mencari dokter berdasarkan gender mereka.
"Dalam data yang kami observasi ditemukan adanya beberapa dokter pria yang lebih baik dalam menangani pasien perempuan dibanding dokter perempuan," kata Carnahan.
"Pasien harus mencari dokter, tanpa melihat gendernya, yang secara serius dan sungguh-sungguh menangani masalah si pasien," imbuhnya.