Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Tinja Astronaut Bisa Jadi Solusi Masalah Material di Luar Angkasa
13 April 2018 9:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Tinja ternyata bisa menjadi jawaban bagi masalah material di luar angkasa. Sebab, para peneliti telah berhasil mengembangkan cara untuk mengolah tinja menjadi suatu material tertentu.
ADVERTISEMENT
Dalam hasil studi yang dipublikasikan pada jurnal bioRxiv , para peneliti memberikan solusi cerdas bagi dua masalah di luar angkasa, yaitu tinja manusia dan kekurangan material.
Solusi yang diberikan para peneliti adalah dengan membuat suatu bakteri buatan yang dapat mengubah feses menjadi plastik, untuk kemudian digunakan di mesin printer 3D.
Dari situ, secara teori, para astronaut bisa membuat suatu alat atau potongan yang kurang untuk misi luar angkasa mereka.
"Ketika Anda merencanakan misi luar angkasa, tidak mungkin Anda bisa memprediksi semua yang akan dibutuhkan," ujar Mayi Acellana-Panlilio, salah satu peneliti dalam studi, dilansir IFL Science .
"Keunggulan dari plastik ini adalah dia bisa dibentuk menjadi apapun yang Anda inginkan," tambahnya.
Dalam proses ini, tinja para astronaut akan diberikan bakteri buatan bernama Escherichia coli. Bakteri tersebut didesain untuk mengolah asam lemak dari tinja, lalu mengubahnya menjadi suatu jenis plastik yang disebut polyhydroxybutyrate.
ADVERTISEMENT
Plastik tersebut kemudian dapat digunakan di printer 3D, sama seperti plastik lainnya. Selain itu, para peneliti juga menambahkan bahwa sisa dari tinja dapat digunakan sebagai pelindung radiasi.
Selain tinja, ada material lain yang juga yang bisa menjadi jawaban bagi masalah material di luar angkasa. Pada 2017 ada sekelompok peneliti yang memberikan presentasi atas temuannya mengenai cara mengubah urine menjadi plastik di pertemuan nasional American Chemical Society (ACS).
Cara mengubah urine menjadi plastik itu memerlukan bantuan dari ragi dan juga Cyanobacteria atau sianobakteri.
Dari hasil campuran tersebut, para peneliti dapat membuat asam lemak omega 3 dan juga dapat membuat polister polimer, plastik yang bisa digunakan untuk printer 3D.
Terobosan seperti ini nyatanya memang diperlukan untuk menekan biaya eksplorasi luar angkasa yang sangat tinggi. Ketimbang bolak-balik mengirimkan material dari Bumi ke luar angkasa, tentu lebih efektif jika bisa memanfaatkan material yang ada di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
Ke depan, bukan tidak mungkin para astronaut bisa hidup di suatu rumah plastik di Mars yang materialnya berasal dari tinja.