Ular Langka Berkepala Dua Ditemukan di AS

24 September 2018 13:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto ular berkepala dua yang diposting di Facebook. (Foto: Virginia Wildlife Management and Control via Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Foto ular berkepala dua yang diposting di Facebook. (Foto: Virginia Wildlife Management and Control via Facebook)
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan di Virginia, Amerika Serikat, mendapat kejutan menyeramkan di taman rumahnya. Dia menemukan ular berbisa dengan dua kepala, suatu hal yang menurut para ahli terbilang langka.
ADVERTISEMENT
Ular spesies Agkistrodon contortrix ini ditemukan pada Minggu (16/9) lalu. Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu melaporkan penemuannya ke perusahaan penyedia jasa penangkapan hewan liar, Virginia Wildlife Management and Control, melalui media sosial Facebook.
Sekarang ular tersebut berada dalam penanganan ahli reptil setempat, hingga nanti mereka dipindahkan ke tempat penangkaran permanen atau kembali dilepaskan ke alam liar yang jauh dari pemukiman penduduk.
Satu tubuh dua kepala
Fenomena ular berkepala dua dalam satu tubuh dikenal dengan sebutan bicephalic. Kondisi ini terjadi ketika si ular masih dalam fase zigot berusaha membelah diri untuk menjadi kembar identik, namun tidak berhasil.
Menurut ahli herpetologi John D. Kleopfer, sangat jarang untuk bisa menemukan ular bicephalic. Sebab banyak di antaranya tidak bisa hidup lama.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan bahwa ular dengan kondisi tersebut akan kesulitan memburu mangsa. Hal ini karena masing-masing kepala mampu mengontrol tubuh dan menyebabkan pergerakan yang tidak terkoordinasi.
Sebenarnya ular berkepala dua ini bisa memiliki umur panjang, jika mereka dirawat oleh ahli herpetologi di museum atau kebun binatang. Contohnya ada ular Ratsnake abu-abu (Pantherophis spiloide) berkepala dua yang hidup di Mississippi Museum of Natural Science sejak 2003.
Ular temuan masih 'bayi'
Menurut laporan Science Alert, ular berkepala dua yang baru ditemukan ini masih terbilang muda, usianya hanya dua minggu dan panjang 15 centimeter. Reptil ini masih bisa bertahan hidup dengan memangsa serangga.
Sekarang ular tersebut dalam kondisi baik dan ada kemungkinkan akan dirawat di sebuah museum atau kebun binantang.
ADVERTISEMENT