Ular Piton Sepanjang 5,2 Meter Tertangkap Berkat Jebakan ‘Yudas’

9 April 2019 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ular piton 5,2 meter yang ditangkap pakai jebakan "Yudas". Foto: Big Cypress National Preserve via Facebook.
zoom-in-whitePerbesar
Ular piton 5,2 meter yang ditangkap pakai jebakan "Yudas". Foto: Big Cypress National Preserve via Facebook.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cagar Alam Nasional Big Cypress di Florida, Amerika Serikat, berhasil menangkap seekor ular piton sepanjang 5,2 meter. Ular piton itu ditangkap karena dianggap sebagai ancaman bagi satwa-satwa liar asli di Florida.
ADVERTISEMENT
Ular piton tersebut merupakan ular terbesar yang pernah ditangkap dan kemudian dikeluarkan dari cagar alam tersebut. Bobot ular piton itu mencapai 63,5 kilogram.
Hewan tersebut merupakan spesies ular piton Burma. Dia berjenis kelamin betina dan sedang hamil, membawa 73 telur yang sedang berkembang dalam tubuhnya.
Untuk menangkap ular betina besar tersebut, para peneliti di Big Cypress mengadopsi teknik cerdik yang melibatkan umpan "Yudas". Ide dari jebakan “Yudas” ini adalah dengan memasang pemancar radio pada seekor piton jantan, kemudian membiarkannya pergi mencari betina untuk kawin.
Ilustrasi ular piton Foto: pixabay
Saat pasangan piton ini bertemu, barulah tim pengendali satwa liar mencarinya dan menangkap keduanya. Tim peneliti di Big Cypress berhasil melacak keberadaan ular betina tersebut melalui pemancar radio yang terpasang pada piton jantan.
ADVERTISEMENT
"Tim melacak salah satu ular pejantan dengan pemancar dan menemukan ular betina besar besar ini di dekatnya," kata Cagar Alam Nasional Big Cypress di laman Facebook mereka.
BBC melansir, Big Cypress mengatakan akan meneliti ular piton betina ini untuk merancang alat pengontrol populasi ular piton dan mempelajari bagaimana ular piton hidup di area cagar alam tersebut.
"Tim tidak hanya menghilangkan ular (yang bersifat) invasif, tetapi mengumpulkan data untuk penelitian, mengembangkan alat pemusnah terbaru (pengontrol populasi), dan mempelajari bagaimana ular piton menggunakan area cagar alam," tutur pihak cagar alam dalam postingan di laman Facebook mereka. "Data akan, dari waktu ke waktu, mengungkapkan perilaku ular-ular ini di wilayah baru mereka. Tetapi kebutuhan yang lebih mendesak adalah untuk menangkap dan membunuhnya."
ADVERTISEMENT
Sejarah ular piton Burma muncul di Florida
Ular piton Burma telah dianggap sebagai spesies invasif di Florida sejak pertama kali ditemukan di wilayah Everglades, sebuah taman nasional di Florida, pada tahun 1980-an. Hewan ini merupakan spesies asli Asia.
Beberapa ular piton diyakini awalnya dibawa oleh beberapa orang ke Florida sebagai hewan peliharaan tapi kemudian sengaja mereka lepaskan ke alam liar di Florida, seperti Taman Nasional Everglades dan Cagar Alam Nasional Big Cypress, karena ular-ular itu telah tumbuh terlalu besar. Beberapa ular piton lainnya diyakini melarikan diri dari fasilitas pembiakan yang hancur oleh Badai Andrew pada tahun 1992.
Kini, diperkirakan ada puluhan ribu ular piton Burma yang hidup di Taman Nasional Everglades, Florida.
Ilustrasi ular piton. Foto: sipa via Pixabay.
Keberadaan ular piton ini menjadi masalah karena mereka tidak memiliki predator alami di Florida sehingga jumlah mereka menjadi tidak terkontrol. Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan mereka berkontribusi pada "penurunan drastis" mamalia berukuran menengah di Florida.
ADVERTISEMENT
IFLScience melansir, sebuah hasil studi pada 2012 memaparkan bahwa populasi rakun di Taman Nasional Everglades telah turun hingga 99,3 persen, sementara populasi oposum menurun sebanyak 98,9 persen, dan populasi kucing hutan turun 87,5 persen jika dihitung hanya sejak 1997. Selain itu, yang lebih parah, kelinci rawa, kelinci ekor kuda, dan rubah, telah menghilang sama sekali akibat dimangsa ular piton.