Unik, Katak Tebu Beracun Coba Kawin dengan Ular Piton di Australia

7 Januari 2019 11:21 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katak Tebu dan Ular Piton. (Foto: Andrew Mock (@MrMeMock) via Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Katak Tebu dan Ular Piton. (Foto: Andrew Mock (@MrMeMock) via Twitter)
ADVERTISEMENT
Seorang petani bernama Paul Mock di Kununurra, Australia Barat, tidak sengaja menemukan fenomena aneh dan unik. Ia melihat seekor ular Piton bertubuh besar sedang menggendong sekitar 10 katak tebu di dekat bendungan di tanah pertaniannya.
ADVERTISEMENT
Mock bercerita dirinya keluar rumah setelah hujan badai menerjang daerahnya yang berlangsung selama satu jam.
"Aku keluar dan danau telah meluap," katanya. Ia menyadari kodok, yang bersarang di tepi bendungan, melarikan diri dari air yang naik.
"Ribuan kodok semuanya berusaha mencari tempat untuk dituju," tambah Mock. "Dan kemudian aku melihat Monty, ular piton lokal kami dengan beberapa 'penumpang' di punggungnya."
Monty sendiri cukup dikenal baik oleh Mock. Ular tersebut sering muncul di kolam renangnya dan menakuti istrinya ketika tengah menjemur pakaian.
Monty tampaknya cukup pintar untuk tidak mencoba memakan 'penumpangnya', kodok tebu yang dikenal memiliki racun mematikan dan dapat mengancam spesies yang lebih besar darinya, seperti ular, kadal, dan buaya.
ADVERTISEMENT
Momen ini Mock abadikan dalam foto dan dibagikan ke saudaranya Andrew, yang kemudian diunggah ke media sosial dan jadi viral. Ahli biologi Museum Australia di Sydney, Jodi Rowley, melihat fenomena yang aneh dan menjelaskan jika katak tebu tersebut mencoba mengawini Monty.
"Anda dapat melihat semua kodok tebu jantan ini berbaris di sepanjang jenis ular yang menyambarnya, berharap, sangat berharap, bahwa itu adalah katak betina," kata Rowley dilansir CBC.
Menurutnya, kodok tebu jantan terkenal terangsang setelah turun hujan besar. Hewan tersebut juga sebenarnya tidak bisa melihat alias buta.
Katak tebu beracun. (Foto: brian.gratwicke via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Katak tebu beracun. (Foto: brian.gratwicke via Wikimedia Commons)
Ketika hujan, kodok tebu jantan biasanya akan berkelompok menunggu sang betina yang jarang muncul. Ketika mereka melihat katak betina muncul, pejantan secara naluri melompat ke punggung kodok betina dan memegangnya dengan erat.
ADVERTISEMENT
"Mereka benar-benar hanya ingin memastikan bahwa begitu betina itu muncul, merekalah yang mendapatkannya," ujarnya. "Jadi mereka memiliki refleks yang begitu kuat untuk digunakan."
Tetapi katak tebu jantan memiliki kecenderungan untuk melekat pada apa pun dan segala sesuatu termasuk benda mati, kaki manusia, dan kodok jantan atau spesies lainnya.
"Secara pribadi saya telah melihat ... kodok tebu mencoba kawin dengan mangga yang membusuk ketika melayang di sedikit air. Jadi itu yang menarik. Dan ada sedikit persaingan untuk mangga yang membusuk itu," ungkap Rowley.
Rowley melihat Monty sang ular piton kemungkinan tidak berdaya melawan keinginan katak. Pasalnya, katak tebu jantan memiliki lengan yang sangat kuat dan sulit untuk melepaskannya.
"Mereka punya sedikit pegangan pada ular malang itu dan tidak ada yang bisa dilakukan ular kecuali menunggu sampai mereka menyadari kesalahan mereka dan turun atas kemauan sendiri," katanya.
ADVERTISEMENT
Rowley juga menjelaskan, dalam situasi yang benar, katak tebu jantan akan memegang katak betina. Katak jantan harus bertahan dengan pegangan yang kuat, karena betina akan membawanya ke tempat dia ingin berkembang biak.
"Kurasa lebih baik, aku pikir. Ada baiknya dikoreksi. Ada baiknya memiliki fakta ilmiah, kau tahu, penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi," pungkasnya.