Berperingkat 183 Dunia, Serena Tetap Jadi Unggulan di Wimbledon

Serena Williams jagoan Wimbledon. (Foto: Reuters/Stefan Wermuth)

Di atas kertas, Simona Halep adalah petenis putri terbaik saat ini. Selain menduduki rangking pertama WTA, wanita Rumania itu juga baru saja menjadi juara di seri Grand Slam Prancis Terbuka. Namun, jelang digelarnya Wimbledon pada Senin (2/7/2018) mendatang, nama Halep justru bukan nama petenis putri yang paling ramai diperbincangkan.

Adalah Serena Williams petenis putri yang kini jadi buah bibir. Penyebabnya, tak lain dan tak bukan adalah melorotnya peringkat dunia Serena usai melahirkan tahun lalu. Saat ini, petenis 36 tahun tersebut ada di urutan ke-183 dunia. Jika merujuk pada aturan yang ada, Serena bisa saja bertemu petenis unggulan di babak pertama.

Namun, Serena adalah Serena. Dia punya tujuh titel Wimbledon dan merupakan petenis putri dengan raihan gelar terbanyak kedua setelah Martina Navratilova (9) di turnamen tersebut. Sejarah Serena di Wimbledon ini rupanya tidak luput dari perhatian Komite All England Club yang salah satu tugasnya adalah untuk menentukan siapa diunggulkan di tempat ke berapa.

Dalam situasi normal, hanya ada 32 petenis yang bisa disebut unggulan. Pada Prancis Terbuka lalu, Serena masih terdampar di urutan 451 dunia dan akhirnya tidak dimasukkan daftar unggulan. Akibatnya, Serena harus bersua dengan unggulan 17 asal Australia, Ashleigh Barty, di babak pertama, meskipun akhirnya tetap bisa menang.

Di Prancis Terbuka itu, Serena sendiri akhirnya berhasil melaju sampai babak keempat. Adik dari Venus Williams itu juga tidak tersingkir karena kalah bertanding, melainkan karena mengalami cedera. Dari sana, peringkat dunia Serena melonjak sampai ke angka 183 tadi.

Pada akhirnya, Serena ditempatkan di urutan ke-25 dalam daftar unggulan. Dengan masuknya Serena ke sini, artinya harus ada petenis yang dikorbankan dan kali ini, Dominika Cibulkova dari Slovakia-lah yang harus terlempar dari daftar unggulan. Setelah terlempar dari daftar unggulan, berarti Cibulkova bisa saja bertemu petenis-petenis papan atas di babak pertama, termasuk Halep dan Serena.

Sementara itu, dari nomor tunggal putra, Roger Federer ditempatkan sebagai unggulan pertama. Ini menarik karena dalam rangking ATP, petenis Swiss tersebut sebenarnya ada di posisi kedua, di bawah Rafael Nadal. Namun, penetapan daftar unggulan di Wimbledon memang berbeda. Federer dijadikan unggulan teratas karena prestasinya di lapangan berpermukaan rumput lebih baik ketimbang Nadal.

Hal seperti ini sudah terjadi pada musim lalu. Ketika itu, Marin Cilic yang menghuni peringkat 5 ATP dinaikkan statusnya jadi unggulan ketiga dan Novak Djokovic, yang aslinya merupakan petenis peringkat 17, diunggulkan di tempat ke-12.