Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mengobati jerawat memang susah-susah gampang. Terkadang, berbagai skin care dicoba, mulai dari resep dokter hingga bahan natural, namun jerawat tak kunjung hilang. Apa Anda salah satu yang mengalaminya?
ADVERTISEMENT
Nyatanya, jerawat muncul karena disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kondisi hormon, ketidakcocokan dengan skin care, alergi, dan yang paling umum adalah karena siklus menstruasi .
Lalu mengapa jerawat selalu muncul sebelum siklus menstruasi tiba?
Durasi siklus menstruasi pada perempuan rata-rata adalah sekitar 28 hari. "Pada masa tersebut, hormon dalam tubuh perempuan berfluktuasi terus menerus sepanjang siklus. Selama paruh pertama siklus menstruasi, kadar hormon estrogen Anda akan meningkat. Sedangkan selama paruh kedua siklus, terdapat peningkatan kadar hormon progesteron pada tubuh Anda," papar Elizabeth Gutrecht Lyster, MD, dokter kandungan di Holtorf Medical Group, Orange County, California, kepada WebMD.
Nah, saat menstruasi Anda mendekat, kedua hormon tersebut justru menurun. Sementara itu, tingkat testosteron (hormon pria yang ada pada tubuh perempuan dalam jumlah kecil) berada pada tahapan konstan.
Hal ini menyiratkan bahwa sebelum dan selama masa menstruasi, tingkat hormon testosteron pada tubuh Anda jadi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan hormon-hormon asli perempuan seperti estrogen dan progesteron.
ADVERTISEMENT
Karena perubahan hormon tersebut, kulit pun jadi ikut terpengaruh. Peningkatan hormon progesteron selama pertengahan siklus menstruasi dapat merangsang sekresi sebum (zat minyak yang secara alami melumasi kulit) dari kelenjar sebaceous Anda.
"Peningkatan kadar progesteron juga dapat menyebabkan pembengkakan kulit dan kompresi pada pori-pori kulit Anda. Menyebabkan sebum yang menumpuk di bawah permukaan kulit," jelas Audrey Kunin, MD, dokter kulit dari DERMAdoctor.com.
Selain itu, peningkatan kadar testosteron sebelum dan selama menstruasi dapat merangsang kelenjar sebaceous mengeluarkan lebih banyak sebum. Efek peningkatan sebum tersebut dapat bervariasi pada tiap perempuan.
"Bagi sebagian perempuan, hal tersebut dapat memberikan efek glowing sehat alami pada wajah. Namun, bagi sebagian perempuan lainnya, justru malah menyebabkan jerawat karena pori-pori kulit menjadi tersumbat karena kelebihan sebum yang menyatu dengan kotoran dan sel-sel kulit mati," jelas dr. Audrey.
Peningkatan sebum dan minyak tersebut menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri penyebab jerawat, Cutibacterium acnes. Sistem kekebalan tubuh Anda menghasilkan reaksi terhadap bakteri dan metabolitnya, sehingga menyebabkan peradangan yang menyertai jerawat sebelum siklus menstruasi .
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Anda tidak dapat mengubah hubungan jerawat dengan hormon yang ada di dalam tubuh. Tapi jangan khawatir, karena terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat jerawat tidak tampak terlalu parah. Mulai dari mencuci wajah setidaknya dua kali sehari, menggunakan krim khusus jerawat, menghindari produk makeup yang mengandung minyak, jauhkan diri dari pikiran stres, dan makan makanan yang sehat.
“Jerawat terkait haid bukanlah masalah kebersihan, karena ini adalah efek internal. Namun, perempuan masih perlu merawat kulit mereka pada masa siklus menstruasi supaya tidak memperburuk keadaan,” tutup Elizabeth Gutrecht Lyster, MD.