news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bincang Kesehatan: Mengenal Tes Pap Smear yang Penting Bagi Perempuan

7 Februari 2019 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vagina Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Pernah dengar istilah medis bernama pap smear? Jika belum, pap smear merupakan salah satu metode medis untuk mendeteksi serviks seorang perempuan untuk mengetahui potensi risiko terkena kanker. Serviks sendiri merupakan sebuah organ yang terletak di bagian rahim terbawah dan berada di puncak vagina, membuatnya menjadi penghubung kedua organ kewanitaan tersebut atau disebut juga dengan leher rahim. Serviks berfungsi untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Tak hanya bisa mendeteksi kanker saja, lewat pap smear, Anda juga bisa mengecek kesehatan vagina dan mengetahui penyakit tertentu yang ada di dalamnya, seperti infeksi serviks, atau infeksi vagina lainnya seperti jamur.
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksin dan pemeriksaan rutin. Foto: Shutterstock
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pap smear, kumparanSTYLE pun berkesempatan untuk berbincang dengan dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, pada Rabu (6/2) lalu, tentang pengertian pap smear dan prosedur pengerjaannya. "Yang paling utama, pap smear adalah pemeriksaan sitologi atau pemeriksaan lab, di mana dokter mengambil sampel terhadap lendir di daerah serviks pada perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual," papar dr Ardiansjah. "Jadi, kalau belum pernah melakukan hubungan seksual atau masih perawan, tidak bisa melakukan pap smear," tambahnya. Mengapa pap smear tidak dilakukan pada perempuan yang belum pernah melakukan hubungan seksual? dr Ardiansjah memaparkan, pap smear dilakukan lewat metode pemeriksaan dari vagina dengan menggunakan alat bernama speculum (cocor bebek). Speculum tersebut akan dimasukkan ke dalam vagina sampai terlihat serviksnya. “Oleh karena itu, bagi yang belum pernah melakukan hubungan seksual, jadi tidak memungkinkan. Karena serviks itu terletak di puncaknya vagina. Jadi speculum ini akan membuka liang vagina agar terlihat puncak dan lubang serviks tersebut, ” jelas dr Ardiansjah. Selain metode pengerjaannya yang memasukkan alat ke dalam vagina, prinsipnya, kanker serviks adalah salah satu kanker yang disebabkan oleh virus. Dan virus tersebut utamanya tertular lewat hubungan seksual. "Makanya orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual, bisa dipastikan aman serviksnya," ungkapnya. Apakah melakukan pap smear terasa sakit? Dalam penjelasan dr Ardiansjah, pap smear merupakan pemeriksaan yang sama sekali tidak sakit. Alat pengerjaannya, atau speculum, memiliki berbagai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran vagina. Terlebih, yang terpenting, prosedur ini harus dilakukan oleh tenaga kompeten, seperti dokter dan bidan. Seberapa sering seseorang harus melakukan pap smear? "Prinsipnya adalah, bagi semua perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, diharapkan melakukan pemeriksaan pap smear," jelas dr Ardiansjah yang berpraktek di Rumah Sakit Siloam Semanggi ini. Ia menambahkan, jika Anda sudah berada di usia subur (setidaknya berusia 20 tahun) dan aktif secara seksual, maka lakukanlah pap smear secara rutin, setidaknya minimal satu tahun sekali. Harga untuk melakukan pap smear pun terbilang terjangkau, dimulai dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu saja.
ADVERTISEMENT