Catrin Pugh, Model Kecantikan dengan Tubuh Dipenuhi Bekas Luka Bakar

20 Maret 2019 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Catrin Pugh, penyintas luka bakar yang kini jadi model kecantikan. Foto: dok. Avon
zoom-in-whitePerbesar
Catrin Pugh, penyintas luka bakar yang kini jadi model kecantikan. Foto: dok. Avon
ADVERTISEMENT
Sungguh malang nasib perempuan asal Inggris bernama Catrin Pugh. Ia menjadi salah satu korban kebakaran di pegunungan Alpen enam tahun lalu, 96 persen tubuhnya dipenuhi dengan luka bakar.
ADVERTISEMENT
Proses penyembuhannya pun tidak mudah, Catrin sempat terbaring di rumah sakit dan mengalami koma selama tiga bulan. Dokter sempat mengatakan harapannya untuk sembuh total sangatlah minim, tetapi setelah menjalani lebih dari 200 kali tindakan operasi, perlahan ia bisa menjalani hidupnya dan beraktivitas seperti biasa.
Namun kejadian tersebut tidak membuatnya sedih dan terpuruk. Daripada meratapi nasib, perempuan 25 tahun ini memilih untuk bangkit dan aktif dalam organisasi sosial Changing Faces, sebuah yayasan amal untuk orang-orang yang memiliki cacat wajah. Catrin bahkan menjadi brand ambassador dari Changing Faces.
Dan karena peran aktifnya pula, Catrin terpilih menjadi salah satu model kecantikan dari brand kosmetik asal Amerika Serikat, Avon. Ia menjadi model kecantikan pertama yang memiliki cacat pada wajahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin melihat lebih banyak brand kecantikan dan fashion yang melibatkan orang-orang dengan cacat wajah dalam kampanye mereka. Ini sangat penting karena semua orang ingin dihargai, termasuk juga orang-orang yang memiliki kelainan di wajahnya. Kampanye dari brand mainstream dapat membuat perbedaan positif pada mereka," ungkap Catrin seperti dikutip dari Telegraph.
Perempuan asal Wrexham, Wales ini melanjutkan, saat ia menjalankan perawatan luka bakar, ia banyak menghabiskan waktu untuk membaca majalah. Tetapi sayangya, tidak satupun ada perempuan yang memiliki nasib sama sepertinya tampil di dalam majalah. Itulah sebabnya ia menerima tawaran Avon karena berpikir menjadi bagian dari brand kecantikan mainstream sangatlah menginspirasi orang lain dengan kondisi yang sama dengannya.
"Saya ingin menginspirasi orang lain untuk menerima penampilan mereka dengan lapang dada. Saya ingin mereka merasa percaya diri, mengenakan busana dan makeup untuk mengekspresikan diri mereka daripada menyembunyikannya," lanjutnya lagi.
ADVERTISEMENT
Melansir Telegraph, di Inggris ada sekitar 1,3 juta anak-anak, remaja dan dewasa yang memiliki cacat fisik, termasuk 569 di antaranya memiliki cacat pada wajahnya dengan perbandingan 1:111 dalam populasi Inggris. Sedangkan Avon sendiri menjadi brand kecantikan pertama yang melibatkan perempuan dengan cacat wajah untuk menjadi model dalam kampanye kecantikan terbarunya, #PledgeToBeSeen.
Dalam riset yang dilakukan Avon, ada sekitar 80 persen perempuan yang merasa tertekan karena harus tampil sempurna, 60 persen di antaranya merasa tertekan dengan standar kecantikan yang ada. Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa 40 persen perempuan merasa sulit untuk menyamakan diri mereka dengan perempuan lain yang mereka lihat di media.
Kira-kira, akankah brand kecantikan lain mengikuti jejak Avon dengan menghadirkan model yang lebih inklusif? Kita nantikan saja!
ADVERTISEMENT