Cerita Kelly Tandiono yang Pernah Dibully karena Kulit Hitam & Kurus

17 Maret 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelly Tandiono Foto: Munady
zoom-in-whitePerbesar
Kelly Tandiono Foto: Munady
ADVERTISEMENT
Bullying bisa terjadi kepada siapa saja, bahkan bagi model terkenal asal Indonesia Kelly Tandiono sekalipun. Sukses meniti karier di dunia modeling saat ini, bukan berarti Kelly tak pernah merasakan 'pahitnya' bullying dan cemoohan dari orang sekitar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Kelly mengakui bahwa sedari kecil, ia sudah memiliki kepribadian yang sangat percaya diri. Sehingga, cemoohan dan berbagai ejekan yang dilontarkan kepada dirinya tak pernah diambil pusing.
"Bisa dibilang saya ini kepedean orangnya. Tapi ya faktanya memang dari kecil badan saya itu kerempeng, kurus, tinggi, dan berkulit hitam," kenang Kelly Tandiono di acara TRESemme The Runway di Empirica SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kelly mengaku bahwa ia sering jadi sasaran bullying. Berbagai 'panggilan' didapatkannya sewaktu kecil. Mulai dari tiang listrik, cicak kering, hitachi (hitam tapi china), dan lainnya.
Model Kelly Tandiono. Foto: Instagram @kelly_tandiono
"Saya juga sering digodain sama cowo-cowo, udah biasa lah itu. Jadi saya sih mikirnya mungkin mereka jealous jadi saya dibully seperti itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, Kelly Tandiono pun semakin menyadari bahwa fisiknya yang kurus dan berkulit hitam justru menjadi kelebihannya. Bagaimana tidak, di umur 14 tahun, Kelly di-scout oleh agensi modeling yang tak sengaja melihatnya di jalan.
"Iya beneran di jalan, di Orchard Road Singapore juga sewaktu itu pernah. Akhirnya saya mikir, oh mungkin karena build saya yang kerempeng dan kurus kering ini malah yang membuat orang-orang ingin saya jadi model mereka. Saya semakin lihat bahwa ini suatu kelebihan, then I just said, ok, I'll prove myself to be somebody," papar perempuan berusia 32 tahun ini.
"Ditambah saya oriental tapi kulitnya hitam eksotis. Dan saya enggak pernah malu," tambahnya.
Kelly pun mengaku meski tubuhnya kurus sedari kecil, ia tak pernah merasa kesulitan dalam berpenampilan. Jika berbicara style, ia lebih mendeskripsikan penampilannya sebagai perempuan yang tomboy. Maka tak heran, sewatu meniti karier modeling di luar negeri ia kerap kali disebut sebagai model androgini (istilah untuk seseorang yang bisa membagi peran dalam karakter maskulin dan feminin di waktu bersamaan).
Model Kelly Tandiono. Foto: Instagram @kelly_tandiono
"Yes, karena saya suka sport so I was quite muscular. Malah dulu dandannya seperti cowok, dari situ banyak yang melihat kemampuan saya sebagai androgini, entah cewek entah cowo, saya bisa ada di dua look tersebut. Itu jadi kelebihan saya juga, terutama modeling di luar negeri mereka malah suka," katanya.
ADVERTISEMENT
Keunikannya semakin bertambah ketika di tahun 2008 ia memutuskan untuk memotong poninya menjadi sangat pendek. Keputusan tersebut mengantarkan penampilannya menjadi 'signature look' dan ciri khas dari Kelly Tandiono.
Dari dulu hingga hari ini, Kelly sudah tak pernah mengambil pusing segala komentar yang diberikan orang lain yang berhubungan tentang dirinya. Alasannya, ia tahu bahwa kekurangan yang dilihat orang lain, justru jadi kelebihan untuk dirinya sendiri.
"I know myself, I love myself jadi terserah orang mau ngomong apa. I wanna prove to anybody else that I can make it, try to be succesful, do what I love, dan kalau bisa ya menginspirasi orang lain juga," tutup Kelly Tandiono.