Desainer Kate Spade Meninggal Diduga Bunuh Diri Menggunakan Scarf

6 Juni 2018 4:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kate Spade (Foto: Instagram @mariageorges1)
zoom-in-whitePerbesar
Kate Spade (Foto: Instagram @mariageorges1)
ADVERTISEMENT
Desainer tas dan aksesori Kate Spade ditemukan meninggal dunia pada usia 55 tahun di apartemennya di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (5/6) pukul 10.10 waktu setempat. Associated Press menuturkan bahwa Kate yang kini lebih dikenal dengan nama Kate Valentine diduga meninggal karena bunuh diri. Menurut sumber dari New York Police Department, seperti dikutip tmz.com, Kate Spade diduga bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan scarf di apartemennya yang berlokasi Park Avenue, Manhattan.
ADVERTISEMENT
Mengenai kematiannya ini telah dikonfirmasi langsung oleh perusahaan Tapestry, Inc., tempat dari brand Kate Spade New York bernaung melalui postingan di Twitter Kate Spade.
"Kami di Kate Spade New York baru saja mendengar kabar menyedihkan bahwa Kate Spade telah tiada. Meskipun Kate sudah tidak terafiliasi dengan brand Kate Spade New York lebih dari satu dekade, dia dan suaminya, Andy, adalah pendiri dari brand yang sangat kami cintai ini. Kate akan sangat dirindukan. Kami turut berbela sungkawa yang sebesar-besarnya untuk Andy dan keluarga yang ditinggalkan," tulis Tapestry, Inc. dalam pernyataan resminya seperti dilansir Business of Fashion.
Kate Spade (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
zoom-in-whitePerbesar
Kate Spade (Foto: REUTERS/Shannon Stapleton)
Kate dan suaminya pertama kali mendirikan brand Kate Spade New York pada 1990an. Berbeda dengan brand aksesori lainnya pada masa itu yang berkiblat dengan gaya Eropa, aksesori yang didesainnya justru ditujukan untuk perempuan New York yang modern dan dinamis. Tas Kate Spade juga menjadi simbol kedewasaan dan independensi bagi perempuan Amerika saat itu. Banyak perempuan Amerika yang memiliki pengalaman serupa, 'Tas Kate Spade pertama saya' karena Kate Spade adalah brand transisi ketika mereka mulai memiliki uang dan membeli aksesori bermerek.
ADVERTISEMENT
Model tasnya yang feminin, harganya yang masih terjangkau, material tas yang digunakan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Kate Spade New York. Bahkan saat pertama kali membuka toko di Broome Street pada 1990an silam, tas Kate Spade langsung dijual versi tiruanya.
"Ketika kami mulai bisnis ini pada 1990 lalu, desainer ready-to-wear bahkan tidak mendesain tas dan aksesori. Sekarang, hampir semua desainer mendesain aksesori. Melihat ini semua, kami tahu kami harus membuat sesuatu yang spesial," tutur Spade dalam wawancaranya dengan Business of Fashion 2016 silam.
Kate Spade (Foto: REUTERS/Chip East)
zoom-in-whitePerbesar
Kate Spade (Foto: REUTERS/Chip East)
Pada 1999, pasangan suami-istri tersebut menjual 56 persen sahamnya ke Neiman Marcus Group sebesar 34 juta dolar AS (Rp 472 miliar). Dan pada 2006 lalu, mereka menjual sisa 44 persen saham ke Neiman Marcus Group dengan alasan yang tidak diketahui seharga 134 juta dolar AS (Rp 1,8 triliun).
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Neiman Marcus menjualnya kepada Liz Clairbone, Inc. Dan pada 2017 lalu, brand Kate Spade New York dibeli oleh Tapestry, Inc. seharga Rp 33,3 triliun.
Selama hampir satu dekade, Kate Spade berhenti sejenak dari dunia fashion dan menekuni bidang filantropis. Sedangkan suaminya mendirikan agensi iklan serta lini busana tidur Sleepy Jones.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi maupun keterangan resmi dari pihak Kate Spade perihal kematiannya. Kate sendiri meninggalkan satu orang putri.
Selamat jalan Kate Spade!
----------------------------------------------
Jika Anda membutuhkan informasi terkait depresi atau ingin berbicara tentang isu kesehatan mental lainnya, Anda dapat menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak komunitas 'Into the light' untuk mendapat pendampingan di situs https://intothelightid.wordpress.com/
ADVERTISEMENT