Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kenali Penyebab Munculnya Ketombe di Alis Mata
24 Februari 2019 18:00 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB

ADVERTISEMENT
Munculnya ketombe menjadi salah satu permasalahan rambut yang cukup mengganggu. Sensasi rasa gatal di kulit kepala yang ditimbulkan ketombe tak hanya menganggu aktifitas, tapi juga mempengaruhi penampilan.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah Anda bahwa ketombe tak hanya muncul di area kepala saja? Bagian alis manusia rupanya juga menjadi area tubuh yang menjadi tempat berkembangnya ketombe.
Melansir Healthline, dermatitis seboroik menjadi penyebab paling umum atas munculnya ketombe di alis mata, dagu, dan area dekat hidung.
Kondisi ini terjadi di mana kulit mengalami peradangan dan pengelupasan akibat produksi minyak berlebih dari kelenjar minyak. Alis sendiri merupakan salah satu area pada wajah, yang memiliki kelenjar minyak terbanyak selain kulit kepala dan area di samping hidung.
Selain itu munculnya dermatitis seboroik juga berkaitan dengan munculnya koloni jamur malassezia yang ada dalam sekresi kulit berminyak berlebih.
Akibatnya, timbul iritasi atau reaksi alergi pada beberapa orang berupa peradangan yang menghasilkan kulit mengelupas berwarna merah, gatal, dan akhirnya muncul sisik-sisik serpihan putih berupa ketombe.
Untuk mengatasinya, Anda pun harus membersihkan alis secara rutin dengan menggunakan sampo anti ketombe yang mengandung ketokonazol, selenium sulfida, zinc pyrithione, sodium sulfacetamide, dan salicylic acid.
ADVERTISEMENT
Selain sampo anti ketombe, melansir Men's Health, tea tree oil atau minyak daun teh juga dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan ketombe pada alis mata. Caranya cukup dengan mengencerkan 15 tetes tea tree oil dengan satu sendok minyak kelapa, gel lidah buaya, serta air hangat atau cairan pembersih wajah yang biasa Anda pakai. Gunakan perawatan tersebut setiap hari kemudian kurangi frekuensinya sampai satu atau dua kali seminggu.