Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Swipe left, swipe right, unmatch, match.
Istilah di atas, mungkin bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi Anda.
ADVERTISEMENT
Hidup di era yang penuh dengan berbagai kemudahan teknologi, menemukan jodoh pun seolah menjadi hal yang mudah didapatkan lewat perantara layar telepon genggam dan komputer.
Menjamurnya berbagai aplikasi yang menawarkan jasa sebagai perantara untuk temukan belahan jiwa, membuat kencan online menjadi sesuatu yang umum dilakukan oleh banyak orang.
Dahulu—bahkan mungkin sampai saat ini, bagi sebagian orang, kencan online memiliki stigma yang sedikit negatif. Sebuah stereotip yang membuat kencan online dianggap sebagai alternatif paling terakhir dari seseorang yang tak sukses menemukan pasangan di dunia nyata.
Namun, kini, mayoritas orang berpikir bahwa kencan online bukanlah hal yang tabu lagi. Kencan online bukanlah alternatif terakhir bagi mereka yang ‘desperate’ mencari pasangan. Kencan online bahkan seringkali dijadikan wadah untuk mencari teman dan memperluas jaringan.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, kencan dengan metode online ini sudah hadir sejak puluhan tahun lalu, dimulai dengan komputer berjenis IBM 650 yang dikerjakan lewat quisoner. Menurut riset dari IBISWorld, di 2018 lalu, kencan online menjadi bisnis yang diestimasi bernilai 3 miliar dolar AS atau Rp 42 triliun di Amerika Serikat saja. Dan akan terus berkembang dengan estimasi kenaikan 25 persen di 2020 nanti.
Untuk data dan informasi menarik lainnya, simaklah infografik di bawah ini: