Ask The Expert: Kata Psikolog dan Dating Coach tentang Kencan Online

5 Januari 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kencan online dari layar turun ke hati. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan dan Putri Sarah kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kencan online dari layar turun ke hati. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan dan Putri Sarah kumparan)
ADVERTISEMENT
Di era digital yang serba praktis, mencoba peruntungan jodoh di aplikasi kencan online menjelma jadi sebuah kewajaran.
ADVERTISEMENT
Jutaan orang di seluruh dunia mengandalkan situs dan aplikasi kencan online untuk menemukan calon pasangan yang tepat. Banyak yang gagal dan menyesal, namun tak sedikit pula yang tersenyum manis karena berhasil menemukan belahan jiwa lewat online dating.
Tinder dan OkCupid pun disebut sebagai aplikasi kencan online tersukses di dunia. Empat tahun lalu, sedikitnya Tinder memiliki 50 juta pengguna di seluruh dunia. Meski terbuki berjasa mempertemukan jutaan pasangan di dunia, nyatanya masih banyak orang Indonesia yang skeptis terhadap online dating. Ada yang mengaku takut, ada pula yang merasa lebih nyaman mencari pasangan di dunia nyata.
kumparanSTYLE pun mengobrol dengan Yunita Ridevianti, psikolog sekaligus Senior Dating Coach Setipe dan Lunch Actually Indonesia. Seperti apa online dating di mata ahli? Apa pula rambu yang perlu diperhatikan sebelum terjun ke dunia kencan online? Simak penjelasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Hingga kini masih ada stigma 'desperate' yang melekat pada pelaku kencan online. Bagaimana pendapat Anda sebagai ahli?
Dari hasil interview saya dengan para klien, menurut saya tidak semuanya desperate. Pasti ada, tapi persentasenya tidak sebesar yang dibayangkan orang pada umumnya, karena sekarang banyak orang menggunakan online dating karena mereka sibuk. Selain itu online dating kan convenient, mereka bisa bertemu dengan banyak orang dengan cakupan yang luas. Banyak juga kok orang yang hanya mencari teman, menambah network, teman yang nantinya bisa hangout atau spending time bareng.
Rata-rata usia pengguna kencan online?
Mayoritas ada di rentang usia 20 sampai 30an.
Yunita Ridevianti, Senior Dating Consultant. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yunita Ridevianti, Senior Dating Consultant. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
Banyak yang menilai kencan online tidak bisa dibawa serius, jadi tidak bisa menjamin hubungan yang jangka panjang. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Somewhat true, somewhat not. Karena semua tergantung ekspektasi, harus bijak dalam menilai. Jadi kalau dari awal niatnya mencari hubungan serius tapi harus siap juga bertemu dengan orang yang enggak serius. Juga tidak boleh sembarang menilai tingkat keseriusan orang lain di awal pertemuan. Harus balance dalam menilai sesuatu.
Dari pengalaman Anda, apa saja motif mayoritas pengguna yang Anda lihat saat ikut online dating?
Pasti ada yang serius dan pasti ada yang main-main. Persentasenya bervariasi dan harus dikonfirmasi (ke yang bersangkutan).Karena bahkan orang yang mengaku main-main pun biasanya hanya gengsi saja untuk mengaku ada niat serius dalam hati. Itu suatu informasi yang harus dikonfirmasi, sih.
Cara mengukur tingkat keseriusan pengguna kencan online?
ADVERTISEMENT
Kembali lagi ke aplikasi atau situs online dating yang digunakan. Kalau seseorang menggunakan aplikasi yang registrasinya ribet, untuk pembuatan profilnya saja harus melalui banyak tahap, biasanya mereka cenderung serius. Enggak harus berbayar, tapi melewati banyak pertanyaan hingga profilnya jadi.
Seberapa besar potensi keberhasilan kencan online menuju jenjang serius (hingga menikah)?
Menurut saya cukup besar ya. I've always believe that dating is game of numbers. Kalau menambahkan online dating sebagai salah satu platform sebenarnya kita memperluas chance yang ada. Dan semakin luas chance, makin besar numbers, semakin besar juga kemungkinan berhasil. Karena kita bisa reach out orang-orang yang kita enggak bisa reach out in real life. Di Setipe sejauh ini yang kita tahu sudah ada 310 pasangan yang menikah. Dan itu yang mengirimkan undangan pernikahan ke kita (masih ada yang belum diketahui).
Pasutri dari kencan online, Taufik dan Yulia. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasutri dari kencan online, Taufik dan Yulia. (Foto: Fauzan Dwi Anangga/kumparan)
Jika berniat serius mencari jodoh lewat kencan online, apa yang harus diperhatikan?
ADVERTISEMENT
Untuk orang yang serius cari pasangan di kencan online, tunjukkan di profil bahwa Anda serius. Jangan sampai bikin orang takut juga, tapi perlihatkan bahwa Anda ada di online dating bukan untuk main-main.
Lebih wise juga dalam menilai dan menyaring orang-orang yang Anda ajak ngobrol dan bertemu. Juga ada baiknya pada satu poin, beri tahu match atau calon pasangan bahwa Anda punya intensi serius, bukan main-main, agar kalian berdua tahu posisi masing-masing. Yang paling penting, sebelum bertemu atau jump into online dating, tanyakan pada diri sendiri 'who you are', 'what do you want', 'what do you think you need', atau 'what you really need', itu harus diatur dulu. Karena Anda akan bertemu banyak orang. Kita enggak tahu orang-orang ini nantinya akan jadi orang yang tepat, atau bahkan lead you to the right person. Jadi, semua harus clear biar tahu jalannya nanti akan seperti apa.
ADVERTISEMENT
Simak ulasan lengkap konten spesial kumparan dengan follow topik Kencan Online