Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mirip Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Food Blogger dan Foodies
7 September 2017 17:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak beberapa tahun belakangan, tren food blogging mewabah di Indonesia. Sejumlah food blogger pun bermunculan meramaikan industri kuliner Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Food Directory, Makan Sampai Kenyang, Anak Jajan, My Fun Food Diary, Eat and Treats, dan masih banyak lagi. Jika berkunjung ke laman food blogger tersebut, kamu akan menemukan setumpuk review dan rekomendasi restoran di Jakarta serta kota besar lainnya.
Mulai dari yang legendaris hingga restoran hits yang baru saja dibuka. Semuanya terdeskripsi jelas dan jujur, jadi kamu tak perlu repot mencari informasi di tempat lain.
Kamu pun jadi bisa mengetahui lokasi restoran, fasilitas yang tersedia, rasa makanan, menu terfavorit , hingga kisaran harga. Sungguh praktis dan informatif, bukan?
Inilah yang menjadikan kehadiran food blogger begitu dipresiasi dan disukai oleh banyak orang. Baik bagi kamu si pecinta kuliner maupun pihak restoran yang direview.
ADVERTISEMENT
Selain blog, para food blogger juga menjadikan Instagram sebagai medium utama berbagi potret makanan. Banyak orang sukses dibuat ngiler saat melihat aneka foto makanan menggiurkan.
Seiring berjalannya waktu, profesi food blogger pun dilirik oleh banyak orang. "Menurut aku, ke-hype-an food blogger itu sendiri juga didukung oleh munculnya banyak Food and Beverage ya, kalau mungkin mereka enggak muncul kayak jamur sekarang, mungkin food blogger enggak akan menjamur juga," ujar Windy Iwandy, food blogger sekaligus founder Food Directory, saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Crematology, Jakarta Barat, pada Senin (28/8).
Banyak yang beranggapan, menjadi food blogger artinya bisa menyantap hidangan gratis, diundang ke berbagai opening restoran, dan dibayar. Hingga muncul sebuah 'profesi' baru yang dikenal dengan istilah foodies.
ADVERTISEMENT
Sekilas, foodies dan food blogger memang tampak sama. Keduanya sama-sama mengunggah foto makanan dari aneka restoran hits di wilayah masing-masing.
Namun tahukah kamu bahwa keduanya memiliki perbedaan signifikan?
Food blogger jelas memiliki blog atau domain situsnya sendiri. Di sana, mereka biasa mengunggah foto dan tulisan guna melakukan review terhadap pengalaman saat menyantap hidangan di sebuah restoran.
Sedangkan foodies merupakan pecinta makanan yang kerap berbagi pengalamannya lewat berbagai medium. Mulai dari akun Instagram, Path, Qraved, dan masih banyak lagi. Bedanya, foodies sama sekali tak memiliki blog atau situs sendiri.
"Foodies itu orang yang suka dengan makanan, tapi mereka enggak sharing hal itu (dalam bentuk tulisan), hanya sharing di dalam skala kecil (unggah foto ke Instagram)," jelas Windy. "Kamu enggak bisa ngaku blogger kalau enggak punya blog. Even kalau punya blog tapi jarang aktif itu juga enggak bisa disebut blogger," tegasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, foodies merupakan istilah yang diberikan kepada pecinta kuliner yang hobi mengabadikan foto makanan dan restoran yang mereka kunjungi di media sosial masing-masing. Foodies yang konsisten dan memiliki kemampuan fotografi mumpuni pada akhirnya akan mendulang banyak followers.
"Apalagi di zaman media sosial sekarang orang ketemu hal unik bisa langsung difoto dan di upload, itu juga salah satu faktor pendukung sih," tutur Windy.
Sudah paham perbedaan food blogger dan foodies? Jangan sampai tertukar lagi, ya!