Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perlukah Anak Mengikuti Kursus Bahasa Asing?
16 Juni 2017 14:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Selain bahasa ibu, setiap orang umumnya menguasai bahasa asing lainnya sebagai salah satu faktor penunjang dalam kehidupannya. Tak heran, para orang tua menginginkan anak-anaknya menguasai berbagai bahasa asing mulai dari Inggris, Mandarin hingga Prancis.
ADVERTISEMENT
Karena hal itu pula, banyak orang tua yang mengikutsertakan anaknya les bahasa asing sejak kecil. Tujuannya agar anak lancar dan mampu menguasai dengan cepat. Satu atau dua kali seminggu, anak diajak ke tempat les untuk mengikuti pelajaran. Para orangtua juga semakin pintar dalam memilih tempat kursus yang mampu mengakomodir kebutuhan sang anak. Tetapi sebenarnya, perlukah si kecil mengikuti les bahasa asing?
Psikolog Ayoe Sutomo M.Psi menilai jika orangtua mampu mengajarkan bahasa asing dengan baik, mengikuti kursus dirasa belum perlu. Orangtua bisa mulai mengajarkan bahasa asing yang diaplikasikan ke dalam bahasa sehari-hari saat berkomunikasi.
"Kalau orangtua bisa fasilitasi hal itu, berperan sebagai teman komunikasi itu enggak apa-apa belajar sendiri. Tetapi ketika si anak sudah mulai bisa belajar menulis, mengerti grammar atau tata bahasa, baru di situlah sebaiknya ikut pelatihan bahasa asing dari profesional. Ikut kursus jadi ada teman berkomunikasi," tuturnya pada acara British Council di Lotte Avenue Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/6).
ADVERTISEMENT
Ayoe melanjutkan, belajar bahasa asing dengan metode tatap muka dirasa lebih efektif ketimbang kursus yang dilakukan secara online. Saat belajar bahasa asing, 60 persen pesan yang diterima atau dimengerti adalah pesan non-verbal yang diperoleh melalui visual yang dilihat dari pembicara lain, baik secara langsung maupun simbolis.
Hal serupa juga dituturkan oleh Hanny Sanjaya, Head of Marketing British Council Indonesia Foundation saat dijumpai kumparan (kumparan.com) pada acara yang sama. "Metode belajar tatap muka akan memberikan pengalaman belajar yang komperhensif sehingga siswa dapat menyerap dan mengerti materi pelajaran dengan mudah," katanya.
Inilah yang melatarbelakangi British Council menghadirkan program kursus tatap muka bernama 'myClass' untuk para mahasiswa dan profesional untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka demi membuka peluang karier dan pendidikan. Kelas tersebut menawarkan kebebasan dalam memilih jadwal dan topik kelas yang sesuai dengan jadwal dan kebutuhan para siswanya.
ADVERTISEMENT
"Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam metode ini, guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan tegas sehingga materi dapat ditransfer secara efektif dan dapat mendorong para murid untuk berpartisipasi secara aktif di kelas," tutup Ayoe.