Pidato Menginspirasi Meghan Markle tentang Pendidikan Perempuan

26 Oktober 2018 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meghan Markle bicara soal pendidikan pada pidato pertamanya di Fiji (Foto: Phil Noble/REUTERS/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle bicara soal pendidikan pada pidato pertamanya di Fiji (Foto: Phil Noble/REUTERS/Pool)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meghan Markle melakukan pidato pertamanya sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris saat kunjungan ke South Pacific University kemarin (24/10) di Suva, Fiji bersama Pangeran Harry. Ia menyampaikan pidato di hadapan ratusan mahasiswa. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Royal Tour bagi The Duke and Duchess of Sussex ke Fiji, Pasifik Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato itu, The Duchess of Sussex menekankan pentingnya memberikan pendidikan terhadap perempuan dan anak-anak perempuan di negara-negara berkembang untuk memajukan sektor sosial dan ekonomi.
Meghan yang merupakan lulusan Northwestern University, di Amerika Serikat, menceritakan bahwa dulu ia bisa berkuliah berkat beasiswa, program bantuan, dan pekerjaan bayaran dari kampus. Ia juga memberikan pandangannya tentang peran pendidikan, biaya kuliah, dan bagaimana hal itu mempengaruhi dirinya secara pribadi.
Video pidato Meghan Markle diunggah oleh Omid Scobie, wartawan khusus kerajaan di akun Twitter-nya. Berikut tiga poin yang disampaikan oleh Meghan dalam pidatonya:
1. Cerita pengalaman kuliah
Saat mengunjungi University of South Pacific, Meghan Markle mengatakan bahwa untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi bukanlah hal yang murah. Namun perguruan tinggi merupakan pengalaman yang luar biasa dan sangat penting.
ADVERTISEMENT
“Saya juga sadar akan tantangan untuk dapat membiayai sekolah perguruan tinggi bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk saya sendiri. Saya berkuliah dengan program beasiswa, mengikuti program bantuan keuangan, dan dengan penghasilan saya dari pekerjaan di kampus yang langsung masuk ke dalam biaya kuliah sehingga saya dapat kuliah di universitas, dan semua usaha itu mendapatkan hasil yang sepadan,” tutur Meghan.
2. Pendidikan sangat penting untuk perempuan dan anak-anak perempuan
Selain membicarakan mengenai tingginya biaya pendidikan perguruan tinggi, Meghan juga menekankan bahwa setiap orang harus diberikan kesempatan untuk menerima pendidikan yang mereka inginkan dan pendidikan yang berhak mereka terima, terutama perempuan dan anak-anak perempuan di negara-negara berkembang.
“Memberikan akses pendidikan kepada mereka adalah kunci dalam perkembangan ekonomi dan sosial. Karena ketika anak-anak perempuan diberikan alat yang tepat untuk sukses, mereka dapat menciptakan masa depan yang luar biasa, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk semua orang di sekitar mereka,” lanjut Meghan.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap agar kesempatan belajar untuk generasi muda dan perempuan akan semakin bertambah di area negara Persemakmuran.
Meghan Markle (Foto: dok. Andrew Parsons/Pool via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Meghan Markle (Foto: dok. Andrew Parsons/Pool via REUTERS)
3. Berikan apresiasi kepada dua universitas di Fiji yang mendukung staf perempuan mereka
The Duke and Duchess of Sussex memberikan penghargaan kepada dua universitas di bawah naungan The Association of Commonwealth Universities karena telah memberikan dukungan dalam mensosialisasikan kesetaraan di institusi mereka.
“Jadi saya sangat senang mengumumkan hari ini ada dua penghargaan baru yang akan diberikan kepada Fiji National University dan Universitas Pasifik Selatan, yang telah memberdayakan staf perempuan mereka. Ini berarti bahwa anggota fakultas perempuan mampu mendorong perempuan lain untuk mengikuti jejak mereka dan menjalani pendidikan yang lebih tinggi, serta lebih banyak perempuan menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan di lembaga akademis,” ucap Meghan dengan bangga.
ADVERTISEMENT
Kata Meghan, penghargaan seperti ini memastikan bahwa perempuan akan diberikan pelatihan dan keterampilan untuk beroperasi secara efektif dalam peran mereka, dan bahwa mereka yang memiliki potensi kepemimpinan diberi kesempatan untuk didengar dan diakui di tingkat yang paling senior.