news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejauh Mata Memandang Gelar Pameran Bertema Laut dan Sampah Plastik

23 April 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Pameran Laut Kita oleh Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Pameran Laut Kita oleh Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
ADVERTISEMENT
Selain menjadi negara dengan jumlah pulau terbanyak, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Tak heran dua pertiga wilayah Tanah Air kita adalah laut. Namun sayang terdapat 1.400 hingga 1.600 ton sampah plastik perharinya yang mencemari Indonesia dan banyak dari sampah tersebut berakhir ke perairan kita dan mengancam kehidupan biota laut.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang memprihatinkan tersebut pun menggugah desainer Chitra Subyakto untuk mengangkat isu lingkungan ini sebagai inspirasi koleksi terbaru labelnya, Sejauh Mata Memandang. Tak sekadar menghasilkan koleksi terbaru, buah pemikiran Chitra pun diimplementasikan ke dalam sebuah pameran instalasi seni bertajuk 'Laut Kita'.
Untuk instalasi seni ini, Chitra menggandeng Felix Tjahyadi sebagai konseptor pameran dan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik untuk menggarap pameran yang menempati area seluas 330 meter persegi di lantai dua Plaza Indonesia.
"Dari akhir tahun lalu, saya sudah mulai khawatir dengan laut kita. Titik di mana saya mulai berfikir untuk membuat pameran ini saat saya mengetahui bahwa di 2050 nanti di laut akan ada lebih banyak plastik ketimbang ikan. Mungkin di tahun itu saya sudah tidak ada, tapi rasanya egois jika kita tidak segera bertindak untuk menyelematkan generasi dan laut kita," ujar Chitra di acara pembukaan pameran Laut Kita, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
Chitra Subyakto, Founder & Creative Director Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
Pameran 'Laut Kita' sendiri bertujuan untuk membuat masyarakat Indonesia merasakan kotornya dan besarnya sampah plastik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Konsepnya sebenarnya mengangkat pengalaman saya sendiri saat belajar mengenai bahayanya plastik untuk kesehatan diri kita. Kita ingin menyampaikan pengalaman dan membuat pengunjung merasakan situasi laut ini,” jelas Felix Tjahyadi pada kesempatan yang sama.
kumparanStyle pun berkesempatan untuk menghadiri pembukaan pameran yang bertepatan dengan Hari Bumi (22/4) tersebut.
Pada saat memasuki area pameran, Anda akan disambut dengan instalasi ronce plastik yang menghiasi langit-langit pameran. Dalam pameran ini Anda akan merasakan keindahan alam Indonesia dan pada akhirnya akan merasakan bagaimana plastik bisa menghancurkan keindahan tersebut.
Instalasi pameran 'Laut Kita' dari Sejauh Mata Memandang sendiri dibagi menjadi lima area, di area pertama, akan ada kumpulan foto dan dokumentasi mengenai keindahan Indonesia hasil karya Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Jay Subyakto, dan Jez O’Hare. Di area kedua, Anda akan mulai merasakan polusi plastik. Ruangan ini menampilkan fakta dan data dalam bentuk infografis.
ADVERTISEMENT
Menariknya sampah plastik yang menjadi bahan pameran ini didapatkan dari sampah yang dihimpun saat car free day, kemudian aksi pembersihan pantai atau beach clean up dan juga berasal dari satu truk sampah impor yang berasal dari Jawa Timur. Diketahui, sampah impor adalah sampah yang masuk ke Indonesia dari negara lain dan pameran ini ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga menjadi 'tempat pembuangan akhir sampah' bagi negara maju yang membuang limbah plastiknya ke Indonesia. Tercatat jumlah sampah plastik yang digunakan dalam pameran ini bisa mencapai sekitar 9.000 sampah plastik.
Pameran Laut Kita oleh Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
Lanjut ke area ketiga, Anda akan disajikan instalasi yang menggambarkan dampak sampah plastik pada kehidupan di laut. Anda bisa melihat boneka ikan yang memiliki plastik di dalam perutnya, menunjukkan sampah yang sekarang sudah menjadi makanan ikan. Selain itu Anda juga dapat melihat secara langsung bungkus mie instan Indomie dengan tulisan 'Dirgahayu Republik Indonesia ke-55' yang sempat viral di sosial media beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Setelah melihat kondisi sampah plastik di Indonesia, Anda akan melihat video para pekerja seni dan aktivis mengajak masyarakat untuk mengambil aksi di area keempat.
Sedangkan di area kelima memberi informasi mengenai solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah dan meminimalisasi limbah plastik sekali pakai. Area terakhir adalah tempat untuk membuat perubahan. “Semua sampah plastik dan pencemaran yang dilakukan itu akan berujung ke diri kita sendiri. Jadi kita buat petisi janji hari ini kita mulai untuk berubah,” lanjut Felix Tjahyadi.
Dian Sastrowardoyo, Kolaborator Pameran Laut Kita oleh Sejauh Mata Memandang. Foto: Dok. Sejauh Mata Memandang
Pameran yang berlangsung sejak 22 April hingga 16 Juni ini dengan apiknya memadukan seni kain tradisional dari Sejauh Mata Memandang dengan kerusakan dari sampah plastik, sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli dengan kondisi sampah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain menampilkan instalasi desain, pameran ini juga menyediakan beragam produk Sejauh Mata Memandang dan produk ramah lingkungan. Juga koleksi terbaru musim kemarau 2019 bertema Laut Kita yang terdiri dari tiga corak utama yakni ombak laut, bunga laut dan bunga samudra.
Menariknya, hasil dari penjualan produk ramah lingkungan ini akan disalurkan untuk program edukasi bebas plastik pada sekolah di kawasan pesisir Indonesia. Setiap pembeli produk Sejauh Mata Memandang juga akan mendapatkan 1 paket sedotan bambu beserta dengan pembersihnya sebagai bentuk ajakan bagi pembeli untuk ikut serta mendukung kampanye laut kita.