10 Startup Ini Masuk Program Inkubasi Grab Angkatan Kedua, Siapa Saja?

17 Juni 2019 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Grab di Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Grab di Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
ADVERTISEMENT
Program akselerasi startup Grab Ventures Velocity (GVV) telah memasuki angkatan kedua. Kini, Grab telah mengantongi 10 startup yang masuk ke dalam program tersebut. Apa saja?
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers yang digelar di Grand Hyatt Jakarta, Senin (17/6), Grab resmi mengumumkan ke-10 nama startup yang akan diakselerasi dalam program GVV. Untuk GVV kali ini, Grab mengusung tema "Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara", yang berfokus pada pertanian dan wirausaha mikro.
10 startup itu adalah sebagai berikut.
Grab umumkan 10 Startup program inkubasi Grab Ventures Velocity angkatan kedua. Foto: Jofie Yordan/kumparan
1. Eragano (Indonesia)
Eragano mengembangkan platform digital yang menawarkan dukungan komprehensif bagi petani berskala kecil dan membantu mereka mengoptimalkan operasional pertanian.
2. TaniHub (Indonesia)
TaniHub adalah farm-to-table online marketplace yang menghubungkan petani dengan pasar yang lebih besar dan memberikan layanan kepada perorangan dan juga UMKM.
3. GLife (Singapura)
Online to offline platform yang menghubungkan petani dengan restoran dengan mengumpulkan hasil pertanian untuk penjualan langsung ke restoran.
ADVERTISEMENT
4. Sayurbox (Indonesia)
Platform distribusu farm-to-table yang didukung teknologi, membawa produk organik segar langsung dari petani dan konsumen sehingga memotong jalur penengah untuk memberikan harga yang adil bagi petani.
5. Porter (Indonesia)
Startup logistik online yang menawarkan paket pengiriman cepat bagi berbagai ukuran bisnis di Jakarta.
6. MyCash Online (Malaysia)
MyCasg adalah e-Marketplace untuk migran di Malaysia dan Singapura. Platform ini menawarkan layanan finansial yang mudah dan aman bagi para migran yang tidak punya akses terhadap kartu kredit lokal dan perbankan online.
7. Treedots (Singapura)
Platform Treedots menyediakan solusi online bagi bisnis untuk mengurangi pemborosan produk dan persediaan yang tidak terjual.
8. Qoala (Indonesia)
Qoala adalah startup mikro asuransi yang bertujuan membuat asuransi di berbagai industri dapat diakses, terjangkau, dan mudah digubakan oleh semua orang melalui aggregated online platform.
ADVERTISEMENT
9. Pergiumroh (Indonesia)
Platform ini mengkolaborasikan berbagai perusahaan perjalanan yang menyediakan paket Umrah kepada Muslim secara digital.
10. Tamasia (Indonesia)
Tamasia menyediakan platform digital yang menawarkan kemudahan membeli, menjual, dan melakukan transfer emas menggunakan smartphone.
Ilustrasi startup. Foto: Pixabay
Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengatakan program GVV angkatan kedua ini lebih selektif dengan fokus terhadap dampaknya pada orang banyak.
"Grab percaya dalam menciptakan teknologi untuk kebaikan dan melalui Grab Ventures Velocity, kami ingin mendorong akselerasi jutaan startup dan pengusaha mikro untuk membangun Asia Tenggara yang lebih kuat," ujar Ridzki.
Dengan begitu, 10 startup yang baru diumumkan ini akan mengikuti langkah lima startup yang telah bergabung dengan GVV angkatan pertama.
Managing Director Grab ID, Ridzki Kramadibrata. Foto: Muhammad Fikrie/kumparan
Lima startup yang masuk GVV angkatan pertama adalah Helpling dan Tueetor dari Singapura, kemudian tiga lagi berasal dari Indonesia, yakni BookMyShow ID, Sejasa, dan Minutes.
ADVERTISEMENT
10 startup di GVV angkatan kedua ini akan mengikuti masa inkubasi selama 16 pekan setelah mereka melakukan pitching kepada Grab. Apabila berhasil, maka startup terpilih akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan Grab dalam bentuk pendanaan atau kemitraan.