6 Ramalan Stephen Hawking tentang Masa Depan Bumi, Manusia, dan Robot

15 Maret 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Stephen Hawking (Foto: REUTERS)
ADVERTISEMENT
Duka menyelimuti dunia ilmu Pengetahuan. Secara mengejutkan, salah satu fisikawan terbesar abad ini, Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun pada hari Rabu (14/3) di rumahnya di Cambridge, Inggris.
ADVERTISEMENT
Penulis buku 'A Brief History of Time' itu dikenal karena teorinya yang memberikan pencerahan dalam dunia sains, terutama tentang alam semesta dan kosmologi. Di samping itu, Hawking juga kerap memberikan pendapat dan ramalannya seputar masa depan dunia.
Jauh sebelum kepergiannya, Hawking pernah mengutarakan tentang ramalan-ramalan yang akan terjadi pada umat manusia dan planet yang dihuninya, yaitu Bumi. Sayangnya dari berbagai ramalan tersebut Hawking tidak memprediksi pandangan yang cerah.
Berikut ada 6 ramalan Stephen Hawking mengenai dunia yang dikutip dari Newsweek.
1. Manusia hanya memiliki waktu 100 tahun lagi di Bumi
Planet bumi. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Planet bumi. (Foto: Wikimedia Commons)
Pernyataan Stephen Hawking ini berbeda dengan ramalan dia pada tahun 2016 yang memprediksi batas waktu tinggal di Bumi sampai 1.000 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Hawking dalam serial sains BBC berjudul 'Tomorrow's World', ada beberapa penyebab kiamat akan lebih cepat datang. Penyebab itu di antaranya perubahan iklim, serangan asteroid, penyebaran penyakit epidemik, dan pertumbuhan populasi menjadi faktor penyebab kehancuran Bumi akan semakin cepat.
2. Manusia harus menjelajahi planet lain secepat mungkin
Dalam sebuah film dokumenter BBC yang dirilis awal tahun 2017 berjudul 'Stephen Hawking: Expedition New Earth', fisikawan tersebut menjelaskan ramalannya bahwa manusia harus segera meninggalkan Bumi dan berpindah ke tempat lain di alam semesta, baik di pesawat ruang angkasa atau di planet lain.
Planet Mars (Foto: AlexAntropov86/ Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Planet Mars (Foto: AlexAntropov86/ Pixabay)
Hawking memperingatkan bahwa jika manusia tidak berpindah dan menetap di luar Bumi, maka spesies manusia bisa mati dalam abad berikutnya. Usul ini pertama kali ia sampaikan pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terus mengeksplorasi luar angkasa untuk masa depan umat manusia. Saya tidak berpikir kita akan bertahan 1.000 tahun lagi tanpa melarikan diri dari planet rapuh kita," katanya seperti dikutip IFL Science.
3. Bumi akan berwarna merah dan menjadi lebih panas seperti Venus
Pada bulan Juli 2017, Hawking mengatakan kepada BBC bahwa umat manusia berada pada "titik kritis" di mana pemanasan global akan bertambah buruk sehingga Bumi akan "menjadi seperti Planet Venus, dengan suhu 250 derajat celcius, dan hujam asam sulfat."
Planet Venus. (Foto: solarsystem.nasa.gov)
zoom-in-whitePerbesar
Planet Venus. (Foto: solarsystem.nasa.gov)
Venus sendiri adalah planet kedua yang paling dekat dengan Matahari, dan sejauh penelitian para ilmuwan, tidak mungkin ada kehidupan di sana.
Hawking juga meramalkan bahwa keserakahan manusia dan ketidakmampuannya untuk mengatasi pemanasan global dengan baik akan membuat Bumi dalam kerusakan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
4. Tahun 2600, Bumi tidak mampu menampung pertumbuhan penduduk
Bulan November tahun 2017 lalu, dalam acara Tencent WE Summit, sebuah forum tahunan di mana para ilmuwan dan profesional terkemuka berkumpul untuk berbagi gagasan tentang sains dan teknologi, Hawking memperkirakan akibat meningkatnya populasi manusia, pada tahun 2600 nanti konsumsi listrik dunia akan membuat Bumi berwarna merah yang dulunya kelihatan seperti biru karena diselimuti lautan.
Geek Wire melaporkan Hawking berpandangan populasi global telah berlipat ganda setiap 40 tahun, dan planet kita tidak bisa bertahan begitu lama.
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
"Pertumbuhan eksponensial ini tidak dapat berlanjut ke milenium berikutnya. Pada tahun 2600, populasi dunia akan berdiri bahu-membahu, dan konsumsi listrik akan membuat Bumi bersinar merah," kata Hawking.
ADVERTISEMENT
5. Kecerdasan buatan akan menggantikan manusia dan mengambil alih dunia
Pada 2017, Stephen Hawking telah cukup vokal dengan keprihatinannya tentang perkembangan robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dalam sebuah laporan bulan November lalu, Hawking menjelaskan bahwa dia yakin AI akan mencapai titik di mana pada akhirnya akan menjadi bentuk kehidupan yang benar-benar baru yang akan mengungguli dan akhirnya menggantikan manusia.
Robot barista di Jepang. (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)
zoom-in-whitePerbesar
Robot barista di Jepang. (Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon)
"Saya khawatir AI bisa menggantikan manusia sepenuhnya. Jika orang merancang virus komputer, seseorang akan merancang AI yang memperbaiki dan mereplikasi dirinya sendiri," kata Hawking kepada Wired.
6. Kebijakan Presiden AS Donald Trump akan membuat dunia dalam bahaya
Hawking bukanlah penggemar Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam laporan BBC, Hawking berkomentar pada awal tahun 2017 bahwa keputusan Trump untuk menarik diri dari perjanjian iklim Paris dapat menyebabkan perubahan iklim tidak dapat diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Perjanjian iklim Paris adalah sebuah konsensus internasional yang melibatkan hampir 200 negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca guna menghentikan perubahan iklim. Menurut Hawking, keputusan Trump untuk menarik AS dari kesepakatan tersebut bisa menjadi langkah terakhir menuju masalah iklim drastis yang memiliki dampak serius pada semua kehidupan di Bumi.