Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Pemerintahan AS di bawah kendali Presiden Donald Trump memukul Huawei dengan memasukkan perusahaan tersebut ke dalam daftar hitam perdagangan. Hal ini membuat Huawei sulit menjalin kerja sama dengan perusahaan AS, juga tidak bisa menjual produknya di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, berbagai perusahaan memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan Huawei untuk sementara, termasuk pembuat cip ARM dan Google yang mencabut lisensi Android dari ponsel Huawei.
Menanggapi hal tersebut, China meyatakan bakal memasukkan nama perusahaan dari luar negaranya dan juga individu yang tidak 'ramah' dengan Huawei .
"Perusahaan luar negeri, organisasi atau individu yang tidak mengikuti aturan pasar, yang menyimpang dari kesepakatan kontrak atau memblokir dan menyetop suplai ke perusahaan China untuk alasan non-komersial, dan secara serius merusak hak legitimasi dari perusahaan China, akan dimasukkan ke dalam daftar 'entitas tidak bisa dipertanggungjawabkan'," ujar Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, dilansir Hong Kong Free Press.
Ia tidak menyebutkan perusahaan mana saja yang masuk daftar itu yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Sejumlah perusahaan luar negeri telah melanggar aturan pasar normal dan semangat dari kontrak mereka untuk alasan non-komersial, memblokir, dan memotong suplai dan mengambil aksi diskriminasi lain terhadaap perusahaan China, merusak hak legitimasi mereka, serta membahayakan keamanan nasional China," sambungnya.
Respons dari China ini tampaknya dapat meningkatkan tensi perang dagang antara Negeri Tirai Bambu itu dengan Amerika Serikat. Walau begitu, tampaknya sulit bagi China untuk melakukan serangan balasan mengingat banyak produk China yang masih bergantung pada pasokan dari perusahaan AS. Misalnya, Intel dan Qualcomm yang masih menjadi produsen prosesor andalan untuk smartphone buatan China.
Akankah China benar-benar akan mengumumkan daftar perusahaan yang dilarang di negaranya? Atau hanya gertak sambal belaka?
ADVERTISEMENT