Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para peneliti UpGuard mendapatkan dua basis data yang berisi data pengguna Facebook dari perusahaan media Meksiko bernama Cultura Colectiva dan aplikasi pihak ketiga 'At the Pool'.
Pada Cultura Colectiva, peneliti menemukan data sebesar 146 GB yang berisi informasi pengguna, seperti nama akun, identitas lainnya, hingga apa saja yang mereka lakukan di Facebook. Data-data yang ditemukan itu mencakup lebih dari 540 juta pengguna, kata para peneliti.
Sementara, di aplikasi 'At the Pool', kumpulan data serupa juga ditemukan, tapi jumlahnya lebih kecil. Ada 22.000 kata sandi yang tampaknya digunakan untuk membuka aplikasi 'At the Pool', tidak langsung ke Facebook .
Kedua basis data tersebut ditemukan pada server Amazon Web Services (AWS). Tidak jelas berapa lama data itu telah bebas diakses untuk publik, atau siapa yang mungkin telah mengaksesnya dari server. Facebook kini telah menghapus data tersebut setelah temuan ini terungkap.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan Facebook melarang penyimpanan informasi Facebook di database publik," kata juru bicara Facebook, dilansir The Verge.
"Setelah diberitahu tentang masalah ini, kami bekerja sama dengan Amazon untuk menghapus database tersebut. Kami berkomitmen untuk bekerja bersama pengembang di platform kami untuk melindungi data pengguna," sambungnya.
Peneliti UpGuard melihat apa yang dilakukan Facebook dilakukan secara tidak sengaja oleh pengembang. Tetapi, tentu jadi pertanyaan ke mana perginya informasi data pengguna yang dikumpulkan aplikasi pihak ketiga di Facebook.
"Data pengguna Facebook telah menyebar jauh melampaui batas yang dapat dikontrol Facebook hari ini," ungkap para peneliti UpGuard.
Belakangan, Facebook menghadapi berbagai kritik tajam perihal keamanan data pengguna, terutama bagaimana mereka membagikannya dengan pihak ketiga.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari banyaknya masalah keamanan data Facebook yang terbesar adalah skandal Cambridge Analytica yang mengumpulkan informasi pengguna melalui aplikasi kuis yang tampaknya tidak berbahaya. Sejak itu, Facebook telah mengurangi jumlah aplikasi pihak ketiga yang dapat mengakses data pengguna dan memperketat aturan di dalamnya.