Foto: Melihat Proses Produksi Smartphone Xiaomi di Batam

21 Mei 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Xiaomi telah merakit lini smartphone-nya untuk pasar Indonesia di PT Sat Nusapersada, Batam. Hal ini telah mereka lakukan sejak tahun 2017 sebagai langkah mereka untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi asal China itu mampu memproduksi 700.000 smartphone dalam waktu satu bulan di Sat Nusapersada. Ada tiga lantai di pabrik tersebut yang disediakan untuk merakit smartphone Xiaomi. Dan untuk saat ini, ternyata tiga line produksinya difokuskan untuk Redmi Note 7 yang sedang laris manis.
Tim kumparan diajak oleh Xiaomi untuk berkunjung langsung melihat proses produksi smartphone mereka di Sat Nusapersada. Proses produksinya sendiri dilakukan selama 24 jam. Menurut penjelasan pihak Sat Nusapersada, secara garis besar ada tiga proses yang dilewati smartphone Xiaomi sebelum diedarkan ke pasaran.
Proses pertama adalah perakitan ponselnya. Setelah itu, dilanjutkan oleh proses pengujian kamera dan radio Wi-Fi. Dalam proses kedua tersebut, ada tahap yang disebut aging, di mana smartphone akan diuji saat mengisi daya baterai selama enam jam.
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah itu, proses terakhir adalah pengemasan alias packing. Smartphone-smartphone Xiaomi dimasukkan ke dalam boks untuk siap diedarkan ke pasar. Total dalam tiga tahap itu terdiri dari 86 proses produksi.
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Produksi smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Steven Shi, Country Head Xiaomi Indonesia, mengungkapkan saat ini permintaan terhadap Redmi Note 7 memang sangat tinggi. Oleh karena itu produksinya bisa disesuaikan dengan permintaan dan suplai di pasar. Apalagi dengan adanya kritik yang mengatakan Redmi Note 7 sebagai 'ponsel gaib' karena sulit didapatkan di pasaran.
"Jadi permintaannya sangat luar biasa di pasaran, selama ini juga ada beberapa komplain, karena kami tahu permintaan sangat luar biasa, jadi kami memaksimalkan produksi," ujar Shi, saat ditemui di pabrik PT Sat Nusapersada, Batam, Senin (20/5).
ADVERTISEMENT
Shi berjanji akan memproduksi sebanyak mungkin smartphone Xiaomi lewat kerja sama dengan Sat Nusapersada untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari konsumen.