Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
GoPro Tutup Bisnis Drone dan Kurangi Gaji CEO
10 Januari 2018 11:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
GoPro menyerah di bisnis drone. Perusahaan produsen action camera tersebut mengumumkan telah keluar dari bisnis pesawat tanpa awak (drone) sebagai bagian dari efisiensi perusahaan di pasar yang sangat kompetitif.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu disampaikan GoPro dalam acara laporan keuangan perusahaan, di mana disebutkan drone Karma bakal menjadi drone terakhir yang diciptakan GoPro. Drone Karma sendiri diluncurkan GoPro pada tahun 2016 dan produk ini sempat bermasalah lantaran ada masalah pada daya angkat.
Kabar ini juga berhubungan dengan pemberhentian sekitar 200-300 karyawan divisi drone GoPro pada pekan lalu. Para karyawan dibebaskan dari tugas, tetapi masih akan mendapatkan gaji hingga 16 Februari mendatang.
Bahkan, situasi terlihat semakin parah karena perusahaan harus mengurangi kompensasi sang pendiri sekaligus CEO, Nicholas Woodman, menjadi hanya 1 dolar AS sepanjang 2018 akibat masalah keuangan.
Parahnya situasi ini juga didukung dari laporan kuartal keempat di 2017 yang mengungkapkan perusahaan GoPro dalam kondisi sulit.
ADVERTISEMENT
Keuntungan perusahaan diperkirakan turun sekitar 37 persen pada periode yang sama di 2016, menjadi 340 juta dolar AS. Hasil ini meleset dari target 470 juta dolar AS dan menjadi pencapaian terburuk GoPro sejak 'go public' pada tahun 2014.
GoPro juga mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk mengurangi jumlah karyawan pada tahun 2018 dari 1.254 karyawan menjadi kurang dari 1.000 orang.
Bahkan untuk mendongkrak pendapatan pada musim liburan akhir tahun 2017, GoPro menurunkan harga penjualan kamera Hero 6 Black dari 499 dolar AS menjadi 399 dolar AS.
"Faktor-faktor ini membuat pasar drone tidak dapat dipertahankan dan GoPro akan keluar dari pasar setelah menjual persediaan Karma yang tersisa," kata CEO GoPro, Nicholas Woodman, dalam sebuah pernyataan yang dilansir The Verge. "GoPro akan terus memberikan layanan dan dukungan kepada pelanggan Karma."
ADVERTISEMENT
Woodman juga mengatakan bahwa GoPro berkomitmen untuk mengubah bisnisnya di sekitar tahun 2018. Konsep Woodman adalah mengubah peta bisnis perangkat keras dan perangkat lunak GoPro yang baru, dikombinasikan dengan biaya operasi yang lebih rendah, diharapkan dapat membuat GoPro kembali tumbuh di kuartal kedua tahun 2018.
Selamat tinggal, drone GoPro.