Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Ada-ada saja kisah unik yang melibatkan permainan battle royale populer, PUBG Mobile, di India. Kasus unik yang paling baru terjadi di kota Ahmedabad, India.
ADVERTISEMENT
Ada seorang ibu muda berusia 19 tahun yang ingin bercerai demi menikah dengan teman bermain PUBG mobile.
Kisah ini menjadi viral setelah diungkap oleh lembaga konseling keluarga di sana yang bernama Abhayam. Perempuan yang tidak disebutkan namanya itu menghubungi lembaga Abhayam untuk meminta bantuan guna mencari solusi untuk perceraiannya.
Tidak disangka alasan perceraian dengan suaminya itu, karena sang perempuan ingin bisa tinggal bersama teman bermainnya di game PUBG Mobile. Menurut salah satu pengurus Abhayam, perempuan ini menjadi sangat dekat dengan temannya tersebut sehingga dia ingin bercerai dan ingin tinggal bersama pria tersebut.
"Perempuan itu memainkan game online multiplayer populer (PUBG Mobile) dengan pasangannya secara konstan," kata pengurus Abhayam, seperti dilansir Indian Express.
ADVERTISEMENT
Menanggapi permintaan tersebut, Abhayam menugaskan tim konseling untuk mengunjungi rumahnya dan berbicara dengan keluarga untuk menanyakan masalah tersebut.
Tim itu menemukan bahwa dia telah menghabiskan banyak waktu dengan smartphone miliknya dan bermain PUBG Mobile, sehingga menciptakan perbedaan antara dia dan keluarga.
Kepala Abhayam Narendrasinh Gohil mengatakan perceraian karena bermain PUBG Mobile baru pertama kali terjadi dari sekian banyak kasus yang ditangani lembaga ini.
"Biasanya, para ibu akan memanggil untuk mengeluh tentang anak-anak yang kecanduan PUBG," kata Gohil.
Perempuan yang ingin bercerai itu selanjutnya diminta untuk mempertimbangkan keputusannya kembali dan tinggal di pusat rehabilitasi di Ahmedabad. Namun, dia menolak karena di sana tidak diizinkan bermain ponsel.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.