Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Apple akan segera menggelar peluncuran iPhone baru pada 10 September mendatang. Namun, kedatangan smartphone anyar ini mungkin bakal disambut dengan ancaman yang sudah menanti di depan mata.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rumor yang beredar, Apple akan merilis tiga smartphone yang merupakan penerus dari iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR. Peluncuran akan dilakukan di Steve Jobs Theater, California, Amerika Serikat.
Berdasarkan riset pasar, iPhone 11 diperkirakan akan disambut dengan sejumlah ancaman yang bakal mengganggu penjualan smartphone baru Apple itu. Berikut daftar masalah yang mungkin bakal dihadapi Apple dalam peluncuran iPhone 2019.
Pengguna Makin Malas Ganti Smartphone
Berdasarkan hasil riset Strategy Analytics pada 22 Agustus 2019 lalu, tim peneliti menyimpulkan bahwa orang-orang jadi lebih malas mengganti smartphone. Kalau zaman dulu, orang-orang cenderung ganti smartphone dua tahun sekali, sekarang waktu rata-rata orang berganti smartphone bertambah menjadi 33 bulan sekali atau sekitar tiga tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari sisi pengguna, satu dari lima orang ras Kaukasia cenderung memakai ponselnya tiga tahun atau lebih. Sedangkan, generasi Baby Boomers menunda pembelian smartphone baru hingga lebih dari tiga tahun.
Pengguna di usia 55 tahun ke atas, biasanya tidak mengganti smartphone dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. Sementara generasi milenial dan generasi Y biasanya mengganti smartphone dalam kurun waktu yang lebih cepat.
Menurut Strategy Analytics, pengguna smartphone saat ini tidak begitu suka dengan inovasi yang ditawarkan vendor untuk harganya.
Kedatangan Smartphone Berteknologi 5G
Smartphone 5G merupakan lompatan besar dalam inovasi ponsel, dan ia bisa menjadi alasan bagi pengguna untuk ganti smartphone. Sementara iPhone berteknologi 5G mungkin tidak akan kita lihat dalam waktu dekat, karena diperkiraan smartphone ini baru tiba pada 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kehadiran iPhone 5G pada 2020 cukup masuk akal, karena saat ini belum banyak operator seluler yang menggelar jaringan penerus 4G LTE. Jadi, ada kemungkinan iPhone 5G memicu alasan pengguna memilih menunda upgrade iPhone-nya di tahun ini.
Perang dagang China-AS
Hal lain yang akan menjadi ancaman ialah kondisi ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang antara China dan AS. Renggangnya hubungan antara kedua negara ini berpengaruh besar pada keberlangsungan pasokan produk Apple.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah melakukan pertemuan dengan CEO Apple Tim Cook terkait perang dagang dengan China. Keduanya membahas soal imbas tarif yang diberlakukan terhadap barang produksi China yang diimpor ke AS.
Tarif khusus ini berimbas pada naiknya ongkos impor perangkat Apple yang dirakit di China. Gara-gara aturan ini, beberapa produk Apple seperti laptop MacBook, iPhone, Airpods, Apple Watch, dan HomePod akan dikenakan tarif tambahan oleh pemerintah AS karena semuanya diproduksi di China.
ADVERTISEMENT
Jika Apple mempertahankan produksi perangkatnya di China, maka hal ini juga berimbas pada harga jual iPhone 11 mendatang. Bukan tidak mungkin harga iPhone bakal kembali tembus 1.000 dolar AS.
Apple juga mesti lihat respons pasar saat ini terhadap iPhone dalam beberapa tahun terakhir. Pada kuartal pertama 2019, misalnya, Apple disebut IDC mengalami penurunan jumlah penjualan dan pangsa pasar global dibanding periode yang sama tahun lalu.
Meski banyak yang menilai positif bahwa iPhone 11 bakal berhasil, ada beberapa pihak yang merasa inovasi yang dibawakan Apple pada iPhone edisi 2019 ini tidak akan beda jauh dari generasi sebelumnya.
Menarik untuk menanti bagaimana respons masyarakat di tanggal 10 September mendatang, setelah iPhone 11 resmi meluncur. Apakah sesuai ekspektasi, atau tidak?
ADVERTISEMENT