Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Pandangan Apple sebagai salah satu perusahaan teknologi yang terketat soal keamanan pengguna mungkin bisa terbantahkan. Laporan terbaru yang diterbitkan oleh The Washington Post menemukan produk Apple, iPhone , diam-diam telah mengumpulkan data pribadi penguna tanpa mereka sadari.
ADVERTISEMENT
Hasil investigasi menemukan lebih dari 5.400 aplikasi pihak ketiga merekam aktivitas pengguna dan mengirim data dari perangkat ke pengembang aplikasi saat malam hari, ketika ponsel tidak digunakan.
Salah satu reporter The Washington Post, Geoffrey Fowler, melakukan percobaan dengan iPhone miliknya. Ia memasang aplikasi Privacy Pro yang digunakan untuk memantau lalu lintas pengiriman data apa saja yang dikirimkan oleh aplikasi pihak ketiga.
Hasilnya, ia menemukan bahwa selama ini beberapa aplikasi pihak ketiga telah mencatat dan menyampaikan informasi sensitif, seperti alamat emailnya, lokasi, nomor telepon, dan alamat IP pengguna iPhone .
Beberapa aplikasi tersebut bahkan sudah memiliki nama dan populer digunakan banyak orang, misal, Spotify, Nike, Yelp, hingga aplikasi berita The Washington Post sendiri berisi pelacak yang bisa mengambil banyak data penggunanya.
Aplikasi Yelp ditemukan mengirimkan data ke developer setiap lima menit, meskipun itu diklaimnya karena bug. Pengiriman data sulit untuk diblokir dan sering kali luput dari perhatian.
ADVERTISEMENT
Aplikasi-aplikasi ini sering memanfaatkan fitur Apple 'Background App Refresh', karena itu memungkinkan aplikasi untuk mengirimkan data ketika perangkat sedang tidak digunakan. Padahal, fungsi dari 'Background App Refresh' adalah semata-mata untuk membuat aplikasi tetap up-to-date ketika pengguna selanjutnya mengkliknya.
Pengiriman data diam-diam sebenarnya dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi akhirnya disalahgunakan dan menyampaikan informasi tersebut kepada perusahaan pihak ketiga, seperti Amplitude, Appboy, dan Demdex.
Mereka sering digunakan oleh perusahaan ketika mereka ingin mengamati keterlibatan pengguna dalam skala yang lebih luas. Tapi, perusahaan pihak ketiga menginginkan informasi untuk meningkatkan iklan yang ditargetkan dalam aplikasi.
Aplikasi tidak secara jelas menyatakan data apa yang sedang dikumpulkan, berapa lama disimpan, dan siapa yang dapat mengakses informasi ini, yang merupakan penyebab kontroversi tersebut.
ADVERTISEMENT
Seorang juru bicara Apple mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka sudah meningkatkan sistem keamanan privasinya untuk membuat pengguna nyaman dan aman.
"Di Apple kami melakukan banyak hal untuk membantu pengguna menjaga kerahasiaan data mereka. Peranti keras dan lunak Apple dirancang untuk memberikan keamanan dan privasi canggih di setiap tingkat sistem," ucapnya.
Untuk mencegah pengiriman data diam-diam, ada beberapa fitur yang dapat digunakan, seperti mengaktifkan fitur Limit Ad Tracking. Caranya, buka Settings > Privacy > Advertising > Limit Ad Tracking.
Atau bisa juga mematikan fitur Background App Refresh untuk beberapa aplikasi yang tidak diinginkan atau mencurigakan. Caranya, buka Settings > General > Background App Refresh, lalu pilih aplikasi mana yang ingin dinonaktifkan.
ADVERTISEMENT