Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Wikipedia, Larry Sanger, baru-baru ini mencurahkan amarahnya soal peran Facebook di dunia internet. Ia mengecam platform media sosial itu yang menganggap CEO Facebook Mark Zuckerberg telah menyalahgunakan kekuasaannya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyalahkan platform media sosial lainnya, seperti Twitter dan Google, karena telah memanfaatkan data pengguna untuk mendatangkan keuntungan perusahaan. Dalam dunia bisnis media sosial sendiri, pertukaran data memang jadi hal yang biasa.
Meski begitu, Sanger menilai skandal data yang terjadi pada Facebook dinilainya sudah di luar batas. Menurutnya, algoritma Facebook bisa berdampak pada psikis penggunanya.
"Mereka bisa membentuk pengalaman kalian, mereka bisa mengontrol apa yang kalian lihat, kapan kalian melihatnya. Tanpa disadari, kalian menjadi roda dari mesin mereka," ujar Sanger, seperti dilansir BGR.
Menurut Sanger, dunia internet tidak bisa dipimpin oleh seseorang seperti Mark Zuckerberg atau para elite Sillicon Valley saat ini. Ia menilai orang-orang yang berada di perusahaan teknologi itu memiliki banyak kekurangan.
ADVERTISEMENT
"Mereka tidak mampu, tidak memiliki temperamen, terlalu mengontrol. Mereka tidak mengerti soal konsep bekerja dari bawah ke atas," tuturnya.
Ini bukan pertama kalinya Facebook mendapatkan kritik pedas dari tokoh teknologi penting. Sebelumnya, bos Apple Tim Cook juga pernah berkomentar soal perusahaan tidak bisa sembarangan membongkar dan mengumpulkan data pribadi untuk kemudian dijual kepada pihak lain atau pengiklan.
Bahkan rekannya, mantan Chief Security Facebook, Alex Stamos, juga melontarkan kritik soal kebijakan baru yang dikeluarkan mantan bosnya itu, yakni soal hilangnya moderasi ucapan untuk menyaring perilaku buruk pengguna.
Chris Hughes, rekan Zuckerberg saat mendirikan Facebook, juga ikut berkomentar miring soal kekuasaan Zuckerberg. Menurut Hughes, kekuasaan Zuckerberg terlalu berlebihan dan ia meminta pemerintah untuk memisahkan Facebook, Instagram, serta WhatsApp.
Hughes mengungkapkan kekecewaan dengan kondisi Facebook saat ini di kolom opini The New York Times. Ia merasa bahwa dirinya memiliki andil terhadap apa yang telah diperbuat Zuckerberg terhadap dunia digital ini.
ADVERTISEMENT
"Sudah 15 tahun sejak saya ikut mendirikan Facebook di Harvard, dan saya belum bekerja di perusahaan dalam satu dekade. Tapi saya merasakan amarah dan ikut bertanggung jawab," tulis Hughes, dalam artikel berjudul ‘It’s Time to Break Up Facebook'.
"Investor menyadari bahwa jika sebuah perusahaan tumbuh, Facebook akan meniru inovasinya, mematikannya atau mengakuisisinya dengan dana relatif rendah. Tidak ada perusahaan media sosial besar didirikan sejak 2011," tandas Hughes.