Nadiem Makarim Temui JK, Bahas GOJEK di Asia Tenggara

16 Juli 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO GOJEK, Nadiem Makarim. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO GOJEK, Nadiem Makarim. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus CEO GOJEK, Nadiem Makarim, menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jakarta pada Selasa (16/7). Nadiem melaporkan perkembangan layanan GOJEK yang telah merambah ke luar negeri dari Singapura hingga Thailand.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, GOJEK telah menancapkan cakar bisnisnya ke Thailand, Vietnam, Singapura, dan terus berusaha untuk masuk Filipina. Di Thailand dan Vietnam, GOJEK hadir dengan nama merek GET dan Go-Viet.
"Kami menceritakan bahwa sekarang sudah update, bahwa GOJEK bukan saja di Indonesia saja. Tapi sudah di Thailand, Vietnam, Singapura Maupun juga di Filipina. (Kita) meng-update-lah Pak JK mengenai progress kita," kata Nadiem usai pertemuan.
GOJEK saat ini masih terkendala untuk masuk Filipina karena regulator transportasi darat tidak memenuhi persyaratan kepemilikan modal asing yang cukup untuk beroperasi di sana.
Ilustrasi GOJEK. Foto: Shutterstock
Pertemuan kali ini berlangsung tertutup selama sekitar satu jam. Nadiem menyampaikan keinginan JK terkait pengembangan transportasi di Jakarta yang bisa mendukung transportasi umum. Namun ia belum merinci secara detail bagaimana rencana ataupun peran yang akan dilakukan GOJEK tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi Pak JK sangat memprioritaskan transportasi, terutama di DKI Jakarta, bersama dengan Pak Gubernur. Salah satu yang kita bicarakan adalah bagaimana GOJEK bisa membantu dengan multi moda transportasi di DKI Jakarta," kata Nadiem.
GOJEK memposisikan diri sebagai super-app atau aplikasi super, yang ditujukan pula untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nadiem Makarim saat swa foto dengan driver Go-Viet di Hanoi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang dirilis pada Maret 2019, GOJEK memberi kontribusi mencapai Rp 44,2 triliun dari empat layanan: Go-Ride, Go-Car, Go-Food, dan Go-Life.
Salah satu yang memberi kontribusi besar untuk ekonomi Indonesia adalah layanan pesan antar makanan, Go-Food. Layanan ini mendorong bisnis usaha kecil menengah (UMKM) bidang kuliner. Kontribusi dari Go-Food mencapai Rp 18 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
"Super app bukan cuman (untuk) transportasi, tapi (juga) super app untuk small business, UMKM, pekerjaan, jadinya kami bertukar pikiran saja. Dari sisi payment, dari sisi teknologi ride sharing kita dan berbagai macam hal untuk bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas transportasi publik di seluruh DKI Jakarta," jelas Nadiem.