Pemuda 22 Tahun Terima Rp 71 Juta Karena Temukan Bug di WhatsApp

14 Juni 2019 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantulan logo WhatsApp di mata. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pantulan logo WhatsApp di mata. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pemuda bernama Zonel Sougaijam (22) asal Manipur, India, mendapatkan hadiah uang dari Facebook sebesar 5 ribu dolar AS atau sekitar Rp 71 juta. Hadiah ini ia terima atas jasanya menemukan celah keamanan atau bug di dalam aplikasi WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Penemuan Sougaijam membantu Facebook memperbaiki kesalahan keamanan yang besar di sistem aplikasi pesannya. Bug yang ditemukan itu memungkinkan peretas untuk menyalahgunakan privasi pengguna ketika melakukan panggilan suara di WhatsApp.
Zonel Sougaijam mendapatkan hadiah uang sekitar Rp 71 juta dari Facebook karena jasanya menemukan celah keamanan atau bug di aplikasi WhatsApp. Foto: @zonelsou/Twitter
Bug itu memungkinkan penerima panggilan suara bisa mengubah komunikasi menjadi panggilan video tanpa sepengetahuan orang yang membuat panggilan.
"Bahkan selama panggilan video WhatsApp berlangsung, saat penerima sudah mematikan kameranya karena suatu alasan atau panggilan video dijeda, Anda dapat melanjutkannya tanpa orang lain bahkan menyentuh smartphone-nya," tulis Sougaijam, dalam sebuah posting blog.
"Saya jadi tahu itu adalah bug yang serius dan saya segera melaporkan ke Facebook melalui Facebook bug bounty program di mana Anda dapat melaporkan bug yang menimbulkan ancaman keamanan terhadap produk terkait Facebook," sambungnya.
Ilustrasi Whatsapp Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Setelah Sougaijam melaporkan temuannya, Facebook langsung melakukan perbaikan. Selain memberikan hadiah berupa uang, Facebook juga memasukkan Sougaijam dalam "Facebook Hall of Fame 2019" yang sejauh ini sudah ada 96 orang yang masuk daftar itu karena telah membantu Facebook.
ADVERTISEMENT
Sougaijam juga membeberkan nominal uang yang diberikan itu ditentukan berdasarkan tingkat dampak keparahan bug, kualitas laporan dan banyak faktor lainnya. Jumlah minimum yang dapat diperoleh seseorang jika bug-nya diidentifikasi sebagai ancaman keamanan adalah 500 dolar AS atau sekitar Rp 7,1 juta.