Pendiri Alibaba Bakal Beri Suntikan Dana ke Grab?

16 Juni 2017 13:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendiri Alibaba, Jack Ma. (Foto: Stephane Mahe/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pendiri Alibaba, Jack Ma. (Foto: Stephane Mahe/Reuters)
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Alibaba yang juga dikenal sebagai miliarder asal China, Jack Ma, disebut akan bergabung bersama CEO SoftBank, Masayoshi Son, untuk berinvestasi di perusahaan penyedia aplikasi transportasi online Grab. Investasi ini bakal termasuk ke dalam bagian penggalangan dana sebesar 1,5 miliar dolar AS kepada Grab, yang dipimpin oleh SoftBank dan bertujuan untuk memberikan dana yang besar bagi Grab dalam bertarung dengan Uber di Asia Tenggara, dan dengan Go-Jek di Indonesia sebagai pasar terbesar di kawasan ini. Salah seorang sumber terpercaya mengungkap informasi ini kepada Bloomberg, yang meminta namanya untuk disembunyikan. Perusahaan transportasi online terbesar di China, Didi Chuxing, juga mempertimbangkan untuk ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini. [Baca juga: Grab Terus Beri Promosi Demi Capai Target Pertumbuhan] Kucuran dana dari Jack Ma disebutkan bisa datang baik dari perusahaan Alibaba Group Holding Ltd. maupun afiliasinya dalam bidang pembayaran, Ant Financial. Lewat kerja samanya dengan Grab, Jack Ma bisa membawa layanan pembayaran digital dari Ant Financial, yaitu Alipay, ke jutaan penumpang di Asia Tenggara. Hal ini menjadi upaya dari Ma untuk menyaingi Tencent Holdings Group Ltd., yang dikabarkan mengucurkan dana segar untuk perusahaan transportasi online di Indonesia, Go-Jek. [Baca juga: Gojek Dilaporkan Terima Investasi Besar Lagi] Dua perusahaan internet asal China tersebut mencoba mencari peruntungan bisnis di luar negeri setelah pertumbuhan pasar di negaranya sedang melambat. Menurut Bloomberg, Alibaba dan Tencent memusatkan fokusnya di Asia Tenggara, yang memiliki populasi dua kali lebih besar dari Amerika Serikat. Keduanya berupaya untuk terus menarik berbagai pihak agar menggunakan layanan pembayaran digital mereka, baik di China maupun global. Layanan transportasi online diyakini menjadi saluran paling penting untuk membantu kedua perusahaan itu memenangi pangsa pasar.
ADVERTISEMENT