Grab Terus Beri Promosi Demi Capai Target Pertumbuhan

7 Juni 2017 11:38 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Co Founder Grab, Tan Hooi Ling. (Foto: Grab)
Salah satu keuntungan memakai aplikasi semacam Grab, Go-Jek, dan Uber, adalah mendapatkan promosi menarik yang memberi nilai lebih bagi penumpang. Di Grab misalnya, banyak promo yang ditawarkan, seperti promo menggunakan kode, atau potongan harga jika memakai metode pembayaran non-tunai. Kabar baiknya, menurut salah satu co-founder Grab, Tan Hooi Ling, promo tersebut akan tetap diberikan untuk jangka panjang karena hal seperti ini bisa membantu perusahaan mencapai target pertumbuhan. Promosi, sejatinya juga diberikan Grab untuk menarik perhatian penumpang agar terus memakai layanannya sekaligus berupaya memenangkan kompetisi yang ketat dengan Go-Jek. "Mengapa kami terus menggunakan promo, karena kami ingin membuat perubahan secepat mungkin. Dalam bisnis, Anda harus mengeluarkan permintaan dan pendapatan sebanyak mungkin secara beriringan," ujar Tan dalam acara ulang tahun Grab di Hotel JW Marriott, Singapura, Rabu (7/6). Memberi promosi adalah hal yang tak bisa dielakkan oleh perusahaan penyedia jaringan transportasi karena pertarungan di antara mereka amat ketat. Subsidi terus diberikan untuk mempertahankan kesetiaan mitra pengemudi dan meningkatkan jumlah pengguna dan order. Tantangan yang mereka hadapi adalah, merancang agar promosi tersebut efektif meningkatkan order dan nilai transaksi. Upaya besar juga dilakukan untuk meminimalkan dana promosi yang dikeluarkan dan memaksimalkan nilai transaksi. Hal demikian membuat perusahaan semacam Grab harus bersabar dalam menikmati laba bersih yang itu mungkin bisa dicapai dalam beberapa tahun lagi. Tan mengatakan saat ini Grab bisa menerima 2,5 juta order per hari di semua kawasan operasionalnya meliputi Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar. [Baca juga: Masuki Usia 5 Tahun, Grab Layani 2,5 Juta Perjalanan per Hari] Menurut Tan, sebuah platform besar harus memberikan efisiensi yang memungkinkan pengemudi dan secara signifikan mendapatkan penghasilan. Sedangkan bagi pelanggan, akan dimudahkan dengan teknologi untuk mendapatkan pengemudi terdekat secepat mungkin agar waktu tunggu semakin singkat. "Promosi selalu membuat target kami tercapai, pengalaman terbaik pelanggan, dan meyakinkan kami bahwa pelanggan mendapatkan kendaraan secepat yang mereka butuhkan," tuturnya. Tan menyebut, itu semua adalah investasi jangka panjang yang harus dilakukan untuk terus berkembang, dan hasilnya sudah terlihat karena dia menyebut sudah ada "portofolio produk yang sudah menguntungkan," "Karena kami tahu, dengan skala besar, skala ekonomi kami akan semakin besar, dan bisnis kami akan semakin menguntungkan," ujar Tan.
Ulang tahun ke-5 Grab. (Foto: Grab)
Grab, saat ini sedang agresif mengembangkan fitur pembayaran non-tunai GrabPay di Indonesia, bersaing dengan Go-Pay dari Go-Jek. Metode pembayaran secara non-tunai lebih mendorong pengguna untuk melakukan transaksi ketimbang metode bayar tunai. GrabPay sendiri menampung sistem pembayaran dengan kartu kredit maupun dengan cara mengurangi saldo kredit. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu juga berusaha meningkatkan kesetiaan mitra pengemudinya dengan memberi bonus dan menjanjikan para mitranya nanti, juga bisa menyambi menjadi agen Kudo, sebuah anak usahanya yang menyediakan layanan e-commerce online to offline (O2O). [Baca juga: Kantor Kudo di Jakarta Jadi Pusat Riset Grab Indonesia]
ADVERTISEMENT