Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Masuki Usia 5 Tahun, Grab Layani 2,5 Juta Perjalanan per Hari
6 Juni 2017 11:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Perusahaan transportasi online, Grab, resmi berusia 5 tahun pada 5 Juni kemarin. Dalam perjalanannya selama ini, Grab mengklaim telah mengalami pertumbuhan dan dampak yang besar terhadap kehidupan di kawasan Asia Tenggara.
Grab menyebutkan saat ini perjalanan menggunakan layanannya mencapai 2,5 juta kali per hari, yang disebut membuatnya jadi platform transportasi online terbesar yang paling sering digunakan baik oleh pengemudi maupun penumpang di Asia Tenggara.
Daerah operasional Grab tersebar di 55 kota di Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Myanmar, sementara aplikasinya sudah diunduh lebih dari 45 juta perangkat, tiga kali lipat dari angka yang didapat pada Juni tahun 2016 lalu.
"Seiring pertumbuhan bisnis Grab, skala masalah yang berhasil kami atasi juga ikut berkembang. Kami berkontribusi aktif untuk memecahkan masalah-masalah fundamental di Asia Tenggara, seperti kemacetan, lapangan pekerjaan, serta akses dan kepercayaan terhadap ekonomi digital," ujar Pendiri dan CEO Grab, Anthony Tan, di Hotel JW Marriot, Singapura, Selasa (6/6).
[Baca juga: Grab Gelontorkan Rp 9,38 Triliun Kembangkan Ekonomi Digital ]
ADVERTISEMENT
Hadirkan Fitur GrabNow
Melihat ke depan setelah ulang tahun ke-5, Grab berkomitmen untuk terus berinovasi dalam bisnisnya dan mengumumkan sebuah layanan baru bernama GrabNow. Layanan ini memungkinkan pelanggannya untuk memesan langsung pengemudi yang ada di hadapannya, tanpa perlu menunggu lagi.
Namun, fitur ini belum sepenuhnya bisa digunakan dan baru tersedia untuk beberapa pelanggan terpilih di kawasan Jakarta. Grab mengatakan fitur ini akan mulai tersedia secara bertahap baik dari sisi pengemudi maupun penumpang.
Sebelumnya, Grab sudah menghadirkan fitur pembayaran digital untuk layanannya dengan nama GrabPay. Menurut Grab, angka pengguna GrabPay mengalami pertumbuhan signifikan sebesar lebih dari 80 persen dari bulan ke bulan sejak diluncurkan pada Desember 2016.
[Baca juga: Kantor Kudo di Jakarta Jadi Pusat Riset Grab Indonesia ]
Program Telematika Grab
Selain itu, perusahaan mengaku akan terus mengembangkan program telematikanya untuk memberi keamanan yang ekstra dalam perjalanan. Telematika dari Grab ini dapat mengurangi kecepatan kendaraan, di mana telematika tersebut dapat melacak apakah pengemudi melaju melebihi batas kecepatan yang berlaku di negaranya.
Jika ketahuan melebihi batas kecepatan, maka pengemudi akan mendapatkan pengingat dan langkah ini disebut telah mengurangi 35 persen aksi kebut-kebutan di kawasan Asia Tenggara.
Mulai sekarang, aplikasi Grab tak hanya memantau kecepatan, tapi juga beberapa perilaku berkendara seperti mengerem dengan keras, akselerasi mendadak, dan menyalip secara berbahaya. Dengan kombinasi machine learning dan analisis prediktif, telematika Grab dapat mengidentifikasi pengemudi yang berkendara dengan berbahaya.
Telematika ini baru diluncurkan di Singapura dan secara bertahap akan dilepas ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Menurut Anthony Tan, apa yang telah dicapai oleh Grab sejauh ini semua berkat bagaimana perusahaan dapat mengatasi masalah-masalah lokal dan bagaimana solusinya dapat bermanfaat bagi orang banyak. Ia tak lupa menyebutkan para pelanggan, pengemudi, agen, dan investor yang telah membantu perusahaan.
ADVERTISEMENT