news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rudiantara: Batas 5 Kali Pesan Forward di WhatsApp Berlaku 22 Januari

21 Januari 2019 19:32 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aplikasi pesan instan WhatsApp mengumumkan hadirnya fitur baru untuk para pengguna di Indonesia demi mencegah penyebaran berita hoaks. Fitur itu adalah membatasi pengiriman pesan forward di WhatsApp menjadi lima kontak saja.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan untuk menekan arus informasi hoaks yang kerap tersebar lewat fitur forward message di WhatsApp. Aplikasi pesan yang kini digunakan 1,5 miliar orang itu sudah berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengimplementasikan fitur tersebut di Indonesia.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan pembatasan pesan forward di WhatsApp ini dilakukan untuk mengurangi potensi sebuah hoaks jadi viral.
Ia menuturkan batasan pesan forward di WhatsApp ini akan mulai diaktifkan pada pukul 12 siang, Selasa (22/1). Mulanya pembaruan ini hanya berlaku untuk perangkat smartphone Android, karena masih dalam pengembangan untuk iOS.
"Kenapa di-limit? Berdasarkan studi WhatsApp, ada negara-negara prioritas negara yang harus segera di-address bagaimana viralitas hoaksnya. Salah satu negaranya adalah Indonesia. Ini upaya bersama, kolaborasi antara WhatsApp dan pemerintah untuk apply fitur baru di WhatsApp," ujar Rudiantara, dalam jumpa pers di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin (21/1).
Aplikasi pesan instan WhatsApp. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pesan instan WhatsApp. (Foto: Dado Ruvic/Reuters)
Rudiantara mengungkapkan fitur baru ini telah diuji sejak tahun 2018 lalu di Indonesia dan perilaku pengguna yang gemar meneruskan pesan ke kontak lain ia katakan berkurang sebanyak 25 persen sejak uji coba tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, India telah lebih dahulu menerapkan fitur pembatasan pesan forward ini di negaranya mengingat masalah penyebaran hoaks di sana juga sudah mengkhawatirkan.
"Ini sebetulnya kami sudah bicara September lalu (dengan WhatsApp), belum bicara ke teman-teman (media). Dua bulan terakhir dilakukan beta test (fitur pembatasan pesan forward WhatsApp)," ucap Rudiantara.
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan sambutan dalam acara "Transformasi Robotics menuju Revolusi Industri 4.0" di Gedung Kementrian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Sabtu (15/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dengan hadirnya fitur ini, maka pengguna WhatsApp di Indonesia nantinya tidak akan bisa lagi meneruskan sebuah pesan ke lebih dari lima kontak, baik itu individu atau grup. Pengguna akan mendapat peringatan apabila ingin meneruskan sebuah pesan ke lebih dari lima kontak.
"WhatsApp sekali lagi mengerti fitur forward sangat bermanfaat, namun setelah melakukan penurunan angka batasan (pesan forward yang dikirim), ada juga penurunan perilaku forward pesan sebanyak 20 persen, untuk itu dengan bangga kami umumkan fitur forward untuk Indonesia dan dunia diseragamkan (batasannya) jadi 5 pesan," ujar Victoria, dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Senin (21/1).
ADVERTISEMENT
Perilaku pengguna WhatsApp yang gemar meneruskan pesan terbilang mengkhawatirkan. Victoria mengungkapkan 10 persen pesan yang ada di WhatsApp merupakan pesan terusan (forwarded) yang tidak tahu dari mana asal usulnya, sementara 90 persen pesan berasal dari kiriman personal. Hal ini membuat informasi hoaks yang tersebar lewat pesan terusan sulit dikendalikan.
Walau begitu, fitur ini memang belum sempurna dan masih meninggalkan celah bagi pengguna yang ingin meneruskan pesan ke banyak kontak. Semoga saja setelah ini WhatsApp dapat terus mengembangkan fitur yang benar-benar menahan penyebaran hoaks di aplikasinya.