Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rudiantara Hubungi Menteri Filipina, Bahas Hambatan Ekspansi GOJEK
11 Januari 2019 8:49 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Rencana ekspansi GOJEK di Filipina terganjal regulasi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berjanji akan membantu GOJEK melancarkan ekspansi bisnisnya tersebut dengan melakukan diskusi bersama pemerintah Filipina.
ADVERTISEMENT
Rudiantara mengatakan telah menghubungi Menteri Teknologi Komunikasi dan Informatika Filipina untuk membicarakan soal hambatan operasi bisnis GOJEK di negaranya. Ia berupaya melakukan lobi agar startup unicorn Indonesia bisa masuk ke Filipina.
“Saya sih sudah bicara dengan menteri counterpart saya di Fillipina tolong bantu. Saya katakan saya akan bantu kalau unicorn Fillipina, Fillipina punya satu unicorn, kalau mau masuk ke Indonesia, saya akan bantu,” ujar Rudiantara saat ditemui di acara HUT ke-9 BukaLapak.
Menteri yang akrab disapa Chief RA juga mendukung penuh kerja sama antara negara anggota ASEAN untuk bahu-membahu mengembangkan startup di regional. Ia mengimbau seluruh negara anggota untuk lebih terbuka terhadap kehadiran startup digital dari luar negeri.
“Selain kita kuatkan di dalam negeri. Indonesia juga kan 'leader' di ASEAN. Paling besar digital ekonominya di ASEAN adalah Indonesia,” lanjut Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Rudiantara mengatakan kehadiran GOJEK di Filipina dapat menjadi solusi baru. Hal ini dilihat dari kebutuhan masyarakat, khususnya di Ibukota Manila, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi. Profil lalu lintas perkotaan Manila dinilai Rudiantara juga mirip dengan Bangkok dan Jakarta dan oleh karenanya bisa memberi manfaat bagi Filipina.
GOJEK sudah membuktikan layanannya jadi solusi di Indonesia. Bukan cuma urusan transportasi, tetapi layanan kurir, beli-antar makanan, bahkan sampai jasa kebersihan rumah.
Sejak awal Rudiantara sudah berkomitmen untuk membantu perusahaan Indonesia yang hendak ekspansi ke negara lain. Dia tidak membedakan perlakuan ini hanya terhadap GOJEK , tetapi akan dilakukan ke perusahaan lokal lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika ada perusahaan rintisan lokal yang mampu menancapkan cakar bisnisnya di luar negeri, itu akan membawa kebanggan tersendiri bagi Indonesia.
“Saya tidak menganakemaskan GOJEK. Siapapun yang startup Indonesia yang kelasnya sudah unicorn apalagi mau decacorn, yang mau punya presensi di luar negeri, pemerintah dukung. Mereka mewakili Indonesia,” jelas Rudiantara.
GOJEK belum penuhi syarat operasi bisnis di Filipina
Kelancaran ekspansi bisnis GOJEK ditolak oleh Badan Pengatur Perhubungan Darat di Kementerian Perhubungan Filipina (Land Transportation Franchising and Regulatory Board/ LTFRB). Ketua LTFRB Martin Delgra, mengatakan Go-Jek belum memenuhi persyaratan kepemilikan modal asing yang cukup untuk beroperasi di sana.
Pemerintah Filipina membatasi kepemilikan saham asing untuk bisnis tertentu maksimal 40 persen. Sementara Velox Technology Philipines Inc., unit bisnis Gojek di Filipina sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan besutan Nadiem Makarim.
ADVERTISEMENT
Sementara sang kompetitor, Grab, lebih dahulu beroperasi di Filipina melalui unit bisnis lokalnya MyTaxi.PH Inc. Mereka mampu memenuhi aturan batas kepemilikan modal asing seperti yang diminta pemerintah setempat.
Sejauh ini, ekspansi GOJEK sudah dimulai di Singapura dan dua kota di Vietnam, yaitu Hanoi dan Ho Chi Minh. Lalu dimulai pula uji coba terbatas di Thailand.