Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pembangunan jaringan telekomunikasi Palapa Ring Timur, yang saat ini menjadi salah satu program 'infrastruktur atau tol langit', akhirnya telah selesai dibangun pada 14 Agustus 2019. Setelah bersusah payah, proyek yang mulai dibangun sejak 2015 itu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kini siap digunakan untuk menunjang akses internet cepat.
ADVERTISEMENT
Palapa Ring Timur memiliki panjang kabel serat optik 6.876 kilometer. Total kabel yang dibangun untuk Palapa Ring ini mencapai sekitar 12.200 kilometer, yang 8.500 kilometer di antaranya melintasi laut.
Untuk paket Timur, ia akan mencakup wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan pedalaman Papua dan memiliki kapasitas sebesar 100 Gbps.
Sejak selesai pada 14 Agustus lalu, Menteri Kominfo Rudiantara baru uji coba koneksi jaringan Palapa Ring Timur pada Sabtu (31/8). Ia melakukan panggilan video (video call) ke Bupati Asmat, Elisa Kambu, di Papua dari Nunukan, Kalimantan Utara, yang menggunakan jaringan Palapa Ring Tengah.
Bersama dengan Rudiantara, turut hadir pula Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie, dan Bupati Nunukan Asmin, Laura Hafid, dalam pengujian Palapa Ring Timur. Mereka sangat senang dengan lancarnya komunikasi video call dengan Bupati Asmat yang berjarak ratusan kilometer dari Nunukan.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa senang. Kita di sini, di Nunukan bisa berkomunikasi melalui video call dengan lancar berkat jaringan Palapa Rin Timur selesai. Sehingga kecepatan internet tinggi bisa tersambung. Walau jarak yang jauh ratusan kilometer, tetapi mata dan hati kita sekarang lebih dekat dengan Papua," kata Rudiantara saat uji coba Palapa Ring Timur di Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (31/8).
Rudiantara sempat menanyakan kabar dan kondisi di sana dengan banyaknya informasi yang mencekam di Papua. Bupati Asmat, Elisa Kambu, yang berada di distrik Agats, Papua, menyampaikan kondisi terkini di sana yang dinyatakan aman dan damai tidak mencekam.
"Kami di sini sangat antusias dengan hadirnya Palapa Ring Timur. Kami bisa merasakan internet cepat untuk mempermudah pekerjaan dana pendidikan kami. Terlihat situasi di sini, di Papua, terlihat aman dan damai, warga berbondong-bondong ingin melihat uji coba Palapa Ring dengan Pak Menteri," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Palapa Ring Timur diminta cepat beroperasi
Dalam kesempatan itu, Bupati Asmat, Elia Kambu, mengutarakan harapannya agar jaringan Palapa Ring Timur dapat segera dioperasikan dan digunakan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa di Amsat ada 32 distrik dan 282 kampung yang baru dijangkau oleh 19 Base Transceiver Station (BTS), terdiri dari 14 unit punya BAKTI Kominfo dan 5 sisanya dari operator Telkomsel.
Rudiantara mengatakan, saat ini jaringan tersebut sedang proses stabilisasi dengan Palapa Ring Barat dan Tengah. Diproyeksikan Palapa Ring Timur beroperasi pada awal Oktober 2019.
"Kami harap sinkronisasi ini bisa lebih cepat dilakukan, sehingga operator bisa mengakses ini (Palapa Ring Timur) lebih cepat. Karena kita ingin segera memberi ruang bagi operator agar dapat mengakses Palapa Ring Timur," tutur Rudiantara.
Lebih lanjut, Rudiantara mengatakan pihaknya memiliki rencana untuk memprioritaskan akses internet tanpa biaya untuk bidang kesehatan dan pendidikan di wilayah Papua. Dan akses itu menggunakan jaringan Wi-Fi agar masyarakat kumpul di suatu tempat dan lebih akrab.
ADVERTISEMENT
"Kami punya rencana bangun akses internet dalam bentuk Wi-Fi sehingga gratis. Kalau ada Wi-Fi dalam satu titik, masyarakat tetap dapat berkumpul dalam satu titik dan interaksi masyarakat tetap dapat terjalin," tuturnya.
Proyek ini sudah diterapkan di wilayah Krayan, Kalimantan Utara. Dengan akses internet Wi-Fi, siswa di SMA wilayah Krayan dapat belajar bahasa Inggris secara jarak jauh dengan pengajar yang berada di tempat berbeda.
Oleh sebab itu, pria yang akrab dipanggil Chief RA ini mengatakan anak-anak di Asmat, Papua, memiliki kesempatan yang sama dalam fasilitas pendidikan seperti di wilayah lain di Indonesia.
Penggarapan Palapa Ring Timur di Papua memang membutuhkan waktu cukup lama mengingat kondisi geografi wilayahnya yang cukup sulit. Ada 41 kabupaten yang merupakan paling banyak coverage-nya. 52 tower di bangun di pegunungan yang berada di ketinggian 2300-3500 mdpl.
ADVERTISEMENT