Telkomsel Yakin Bisa Gelar Jaringan Internet 5G Tahun 2021

10 Agustus 2018 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
GraPARI Telkomsel. (Foto: Telkomsel)
zoom-in-whitePerbesar
GraPARI Telkomsel. (Foto: Telkomsel)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Telkomsel menjadi operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang melakukan uji jaringan 5G di perhelatan Asian Games 2018 mendatang. Dengan kecepatan jaringan yang mencapai angka 16 Gbps itu, Telkomsel yakin bisa mengimplementasikan jaringan generasi baru tersebut antara tahun 2021 atau 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan, mengatakan bahwa untuk mencapai ke sana, diperlukan adanya ekosistem yang siap, mulai dari ketersediaan spektrum yang cocok untuk mengoperasikan jaringan 5G.
“Yang namanya komersial, ekosistemnya harus siap. Kita lihat 2020 tapi harusnya 2021-2022 kita harusnya sudah (mengimplementasikan 5G),” ujar Bob, saat ditemui di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (10/8).
Saat ini, Telkomsel sedang melakukan uji jaringan 5G selama Asian Games 2018 yang berlangsung di GBK. Namun Bob menilai bahwa ekosistem jaringan di Indonesia belum sampai pada tahap siap melihat spektrum yang diperuntukkan bagi jaringan 5G dan belum memadai.
Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Network Telkomsel, Bob Apriawan (Foto: Bianda Ludwianto/kumparan)
Menurutnya, untuk ke arah sana perlu dilakukan refarming jaringan untuk mengisi spektrum-spektrum kosong agar lebih efektif penggunaannya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Bob mengatakan penting untuk regulator dan para pemegang kepentingan seperti operator telekomunikasi lain berdiskusi tentang implementasi jaringan 5G.
“Di worldwide yang digunakan untuk 5G itu di (spektrum) 3,5 (GHz). Sedangkan di kita, itu dijadikan satelit. Nah itu yang harus didiskusikan dengan regulator dan pemegang kepentingan semuanya. 5G itu butuh spektrum at least 100 Mhz. Hari ini yang kita pasang itu 800 Mhz,” jelas Bob.
Jaringan yang digunakan Telkomsel untuk mengoperasikan 5G saat ini berada di spektrum 28 GHz. Oleh karena itu, teknologi ini lebih cocok untuk digunakan di area indoor yang memiliki banyak pengunjung. "Untuk full mobility enggak cocok,” kata Bob.
Telkomsel, penyedia layanan jaringan di Indonesia (Foto: Antara/Dewi Fajriani)
zoom-in-whitePerbesar
Telkomsel, penyedia layanan jaringan di Indonesia (Foto: Antara/Dewi Fajriani)
Untuk fungsinya sendiri, 5G lebih difokuskan untuk industri 4.0 alias IoT (Internet of Things) di mana semua perangkat terhubung dengan internet. Namun tak hanya untuk bisnis-bisnis besar, IoT juga bisa digunakan untuk penggunaan pribadi.
ADVERTISEMENT
“5G itu kalau saya bilang untuk consumer itu ada, tapi ke lifestyle gitulah arahnya. Ke vertical industry juga ada tapi fokusnya lebih ke arah mesin MMTC (Massive Machine Type Communication) ini kan industri 4.0,” jelasnya.
Dalam showcase jaringan 5G di Asian Games 2018, Telkomsel memamerkan beberapa teknologi IoT seperti mobil otonom, 'Football 2022', 'Cycling Everywhere', dan 'Beat the Robot'.
Uji coba jaringan tersebut menghabiskan hingga 1 juta dolar AS atau setara Rp 14,6 miliar. Angka yang cukup tinggi dikarenakan teknologi 5G merupakan evolusi dari jaringan sebelumnya sehingga memiliki teknologi yang penerapannya jauh berbeda dari jaringan sebelumnya.