Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tik Tok Dapat Gelar Aplikasi Paling Menghibur di Indonesia
17 Desember 2018 16:15 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Aplikasi Tik Tok begitu populer di Indonesia selama tahun 2018. Kepopuleran ini membuat aplikasi yang dikembangkan ByteDance tersebut mendapat gelar sebagai aplikasi paling menghibur alias The Most Entertaining App di Google Play Store Indonesia tahun ini.
ADVERTISEMENT
Global Communication Director ByteDance, Belle Baldoza, mengungkapkan jika Tik Tok juga mendapatkan penghargaan aplikasi terbaik di 18 negara lain. Meski begitu, penghargaan aplikasi paling menghibur hanya diraih di Indonesia saja.
“Kami jadi The Best Apps dan The Most Entertaining App di Indonesia dan aplikasi yang paling banyak di-download di Indonesia. Kami juga mendapatkan penghargaan di berbagai negara, tapi hanya di Indonesia saja Tik Tok mendapatkan gelar Most Entertaining,” ujar Belle, dalam acara Tik Tok Year in Rewind 2018 di Jakarta, Senin (17/12).
Belle mengatakan Tik Tok mengalami peningkatan jumlah pengguna yang signifikan sejak mereka membangun kantor cabang di Jakarta. Tik Tok juga melakukan sosialisasi cara menggunakan aplikasinya dengan bijak untuk menghindari konten negatif.
Membuat konten positif memang menjadi fokus Tik Tok di Indonesia setelah aplikasinya sempat diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada pertengahan tahun lalu akibat konten negatif.
ADVERTISEMENT
“Kita bekerja sama dengan smart city dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, kita kasih edukasi kepada aparat pemerintah untuk promosikan kota-kota mereka. Mereka harus punya cara baru untuk memperkenalkan kota mereka ke milenial karena mereka kan 24 jam berinteraksi dengan mobile phone,” jelas Dhina Bhirawa, Head of Marketing Tik Tok Indonesia.
Selain itu, Tik Tok juga mengadakan kampanye-kampanye seperti ajakan untuk menggunakan Batik, mendukung gelaran Asian Games 2018, dan juga donasi untuk gempa Palu dan Donggala. Para pengguna TikTok sempat diajak untuk membuat video seputar gempa di Palu dan Donggala, di mana setiap konten yang di-post berarti kreator telah menyumbang Rp 1.000 untuk korban bencana.
“Kampanye Pray for Palu agar anak-anak dan user belajar untuk peduli terhadap sesama. Kita bikin challenge setiap satu video yang di-upload kalian mendonasikan Rp 1.000 dari situ kita berhasil mengumpulkan hingga Rp 124 juta,” kata Belle.
Selepas pemblokiran itu Tik Tok mengaku telah melakukan pembenahan untuk menghapus dan terus mengkurasi konten di platform-nya. Tik Tok juga mengklaim bahwa pihaknya telah memiliki tim lokal Indonesia yang kuat dan mampu melokalisasi konten sesuai standar komunitas.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2019, Tik Tok percaya diri jika pihaknya bisa mendapatkan lebih banyak pengguna platform-nya. Belle mengungkapkan jika cara paling ampuh yang menarik masyarakat untuk menggunakan Tik Tok ialah dengan memperbanyak challenge alias tantangan untuk membuat video dengan format tertentu.
“Visi misi kita ke depan membuat lebih banyak challenge dan stiker yang lebih menarik. Kalau tujuannya, kita mau melihat kalau Tik Tok memberikan dampak positif ke semua orang. Misalnya dulu kurang kreatif dan pede tapi dengan Tik Tok sekarang bisa pede dan bisa berkreasi di bidang lain. Jadi memberi manfaat lebih ke kreator kita,” ungkap Dhina.