YouTuber PewDiePie Muak Namanya Disebut oleh Teroris Christchurch

15 Maret 2019 15:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PewDiePie alias Felix Kjellberg, YouTuber populer dunia. Foto: PewDiePie/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
PewDiePie alias Felix Kjellberg, YouTuber populer dunia. Foto: PewDiePie/Facebook
ADVERTISEMENT
Tragedi memilukan menimpa Selandia Baru pada Jumat (15/3) ini. Penembakan terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, yang sejauh ini dilaporkan telah menewaskan 40 orang dan ada 20 orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Teroris melakukan penembakan secara brutal di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood Ave ketika para jemaah sedang beribadah salat Jumat. Salah satu pelaku diketahui bernama Brenton Tarrant, warga negara Australia, yang menyiarkan aksinya secara live di Facebook.
Dalam video siaran langsungnya itu, Tarrant sempat mengucapkan "Subscribe to PewDiePie" sebelum memulai aksi penembakan sadisnya di Masjid Al-Noor.
Tangkapan layar dari video yang menunjukkan wajah salah satu tersangka yang bertanggung jawab atas serangan di salah satu masjid, di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
PewDiepie, yang memiliki nama asli Felix Kjellberg, merupakan YouTuber terpopuler saat ini dengan jumlah 89 juta subscriber. Pria berusia 29 tahun itu mengaku telah mendengar kabar jika teroris tersebut menyebut namanya ketika sedang beraksi.
"Baru saja mendengar berita tentang laporan mematikan dari Christchurch Selandia Baru. Saya merasa sangat muak nama saya disebut oleh orang ini," ungkap PewDiePie, melalui akun Twitter resminya.
ADVERTISEMENT
"Hati dan pikiran saya untuk para korban, keluarga korban, dan semua yang terdampak dari tragedi ini," lanjutnya.
Frase "Subscribe to PewDiePie" merupakan frase populer untuk menunjukkan dukungan kepada PewDiePie. Dukungan ini dilakukan untuk mendorong jumlah subscriber PewDiePie yang sedang dikejar oleh channel hiburan asal India, T-Series.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers bahwa penembakan ini merupakan "salah satu hari paling gelap di Selandia Baru."
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern. Foto: AFP/Marty MELVILLE
Pada saat penembakan berlangsung, diketahui ada 6 orang WNI di lokasi kejadian, 3 di antaranya berhasil menyelamatkan diri sementara 3 lainnya masih belum dapat terkonfirmasi.
Kepolisian Selandia Baru telah menangkap empat orang terkait insiden penembakan ini yang dilaporkan salah satunya adalah Tarrant.
ADVERTISEMENT