5 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui Tentang Gunung Everest

14 Oktober 2018 13:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest. (Foto: Tim Chong/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest. (Foto: Tim Chong/Reuters)
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang gemar mendaki gunung, menaklukan Gunung Everest menjadi impian yang harus diwujudkan. Termasuk dalam salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest dikenal sebagai gunung yang sulit ditaklukan.
ADVERTISEMENT
Tak terhitung lagi berapa banyak pendaki yang meninggal dunia ketika berusaha mendaki dan menuju puncak Gunung Everest. Namun, di balik sulitnya tantangan yang harus ditempuh untuk menuju puncak, Gunung Everest juga nyatanya menyimpan beragam fakta unik. Apa saja?
1. Ditemukan oleh Sir George Everest
Gunung Everest (Foto: AFP/Subel Bhandari)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Everest (Foto: AFP/Subel Bhandari)
Gunung Everest ditemukan pada 1841 oleh George Everest yang merupakan Surveyor General of India dari 1830 - 1843. Gunung Everest juga disebut Chomolungma oleh orang-orang Tibet yang memiliki arti Mother of the Universe.
Sebelumnya, pemerintah Nepal memberi nama gunung ini Sagarmatha. Namun, akhirnya dinamakan Gunung Everest oleh Andrew Waugh, salah satu penerus George Everest.
2. Dua pendaki perempuan Indonesia berhasil sampai di puncak
Dua srikandi membentangkan Merah Putih. (Foto: Dok. Wissemu Mahitala)
zoom-in-whitePerbesar
Dua srikandi membentangkan Merah Putih. (Foto: Dok. Wissemu Mahitala)
Dua pendaki perempuan asal Indonesia yang tergabung dalam The Woman Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Katolik Parahyangan (Wissemu) akhirnya berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada Kamis (17/5) pukul 05.50 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) dan Mathilda Dwi Lestari (Hilda) berhasil mencapai puncak Gunung Everest untuk mengibarkan Bendera Merah Putih. Gunung Everest menjadi puncak gunung terakhir yang mereka capai setelah sebelumnya berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lainnya.
3. Pendaki Tertua dan Termuda yang pernah sampai ke puncak
Pendakian Gunung Everest (Foto: dok. Mahitala UNPAR)
zoom-in-whitePerbesar
Pendakian Gunung Everest (Foto: dok. Mahitala UNPAR)
Rata-rata para pendaki di Gunung Everest adalah mereka yang memiliki rentang usia 30 hingga 40 tahunan. Tapi nyatanya, ada beberapa pendaki berusia muda. Bahkan, ada pula pendaki yang berusia lanjut dan berhasil menaklukan Gunung Everest.
Sebagai contoh, rekor pendaki tertua yang pernah mencapai Puncak Everest saat ini dipegang oleh Yuichiro Miura dari Jepang, yang berusia 80 tahun, ketika ia mencapai puncak Everest pada 2013. Sebelumnya, Miura juga pernah mencapai Everest pada usianya yang ke 70 tahun.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pendaki termuda yang pernah mencapai Puncak Everest adalah pendaki asal Amerika bernama Jordan Romero. Pada 2010, pendaki yang berusia 13 tahun tersebut berhasil mencapai puncak ditemani kedua orang tuanya dan tiga Sherpa (para pemandu Everest).
Walaupun begitu, Pemerintah Nepal dan China telah sepakat untuk menetapkan batasan usia pada pendaki, yang mengharuskan mereka setidaknya berusia 16 tahun sebelum menaiki Gunung Everest.
4. Banyak pendaki yang meninggal dunia
Ilustrasi Pendaki Gunung Everest (Foto: Sanjau Austa/flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pendaki Gunung Everest (Foto: Sanjau Austa/flickr)
Dikutip dari Nepalsanctuarytreks, ada sekitar 200 pendaki yang tewas di sana. Medan yang sangat sulit menjadi salah satu faktor penyebab tewasnya para pendaki di Gunung Everest.
Mayat pendaki tersebut masih berada di sekitar Gunung. Tahun paling mematikan bagi pendaki Gunung Everest adalah 1996, ketika kurang lebih sekitar 15 pendaki meninggal dunia di sana.
ADVERTISEMENT
5. Dipenuhi sampah para pendaki
Ilustrasi sampah plastik (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sampah plastik (Foto: Pixabay)
Para pendaki Gunung Everest diketahui banyak yang tidak membuang sampah pada tempatnya. Sampah-sampah seperti tenda, peralatan pendakian, dan tabung gas kosong ditemukan di beberapa titik di lereng Gunung Everest. Gletser yang mencari juga semakin memperlihatkan sampah-sampah yang telah terakumulasi di puncak gunung selama bertahun-tahun.
Menurut sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC), pada 2017 sekitar 25 ton sampah dan 15 ton limbah manusia dibawa dari Gunung Everest.
Bagaimana menurutmu? Tertarik menjadikan Gunung Everest salah satu destinasi impian kamu?