Cerita Angkasa Pura I tentang Baktinya pada Lingkungan dan Konservasi

19 Maret 2019 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MoU Kerjasama Konservasi & Edukasi Lingkungan Hidup antara Angkasa Pura I dan WWF Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Foto: Bella Cynthia / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MoU Kerjasama Konservasi & Edukasi Lingkungan Hidup antara Angkasa Pura I dan WWF Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Foto: Bella Cynthia / kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, juga masuk ke dalam salah satu negara yang menghasilkan emisi gas kaca. Berangkat dari masalah ini, pemerintah pun berupaya untuk mengurangi bahkan meninggalkannya, termasuk PT Angkasa Pura I (Persero) yang turut ambil andil di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu BUMN ini menggandeng WWF Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan. Hal itu dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding / MoU) yang ditandatangani bersama WWF-Indonesia dalam acara Penandatanganan MoU Kerjasama Konservasi & Edukasi Lingkungan Hidup antara Angkasa Pura I dan WWF Indonesia, yang digelar di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (18/3).
Adapun kedua belah pihak menjalin kerja sama dalam program konservasi dan edukasi, pelestarian lingkungan hidup, dan pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan. Secara khusus, kerja sama mencakup kegiatan kampanye Earth Hour di 13 bandara dan 8 kota, program konservasi dan edukasi untuk meningkatkan kepedulian publik dan para pemangku kepentingan terhadap lingkungan hidup, termasuk program penanganan sampah, penanaman pohon, dan pengelolaan ekoturisme.
Angkasa Pura I melakukan rampok plastik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Bella Cynthia / kumparan
“MoU ini menunjukkan keseriusan Angkasa Pura I untuk mendukung gerakan konservasi dan edukasi lingkungan hidup dengan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan hidup, pengembangan pariwisata sesuai prinsip pengelolaan berkelanjutan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi
ADVERTISEMENT
Bandara I Gusti Ngurai Rai, Bali, menjadi bandara pertama dengan tenant yang mendukung gerakan ini. Devy Suradji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I, menuturkan salah satu langkah yang dilakukan oleh tenant di bandara berkode DPS itu dengan menghentikan penggunaan sedotan plastik.
“Kita tidak bisa menahan penggunaan (plastik), tapi kita bisa mengurangi pengunaanya,” paparnya saat bertemu kumparan disela-sela acara.
Dalam acara tersebut juga digelar kegiatan Rampok Plastik, yakni mengganti plastik yang dipakai pengunjung bandara dengan tas yang lebih ramah lingkungan. Dalam pantauan kumparan, terlihat para pengunjung menyambutnya dengan positif, bahkan memberi pujian.
Angkasa Pura I melakukan rampok plastik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Bella Cynthia / kumparan
Salah satu layanan bandara yakni pembungkus barang atau luggage wrapping serivce, juga sudah ramah lingkungan. Sebab, plastik wrapping yang sekarang digunakan lebih ramah lingkungan dan bisa terurai dalam waktu 2 hingga 5 tahun saja.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, pada 30 Maret mendatang, 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I akan turut menyelenggarakan Earth Hour. Devy memastikan meski akan mematikan lampu serta alat listrik yang tidak terpakai, keamanan dan keselamatan pengunjung tetap diutamakan.
“Misalnya tulisan ikonik I Gusti Ngurah Rai itu kita matikan lampunya, terus di beberapa titik juga akan kita redupkan lampunya pada pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat, tapi safety, service, security bandara tetap terjamin,” jelasnya.
Angkasa Pura I juga melakukan penanaman terumbu karang di kawasan Pulau Gili Nanggu Sekotong, Lombok Barat. Serta penanaman 24 ribu bibit bakau di kawasan Terminal Baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan penanaman bibit pohon buah-buahan di hutan lindung Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Angkasa Pura I melakukan rampok plastik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Bella Cynthia / kumparan
Beberapa bandara lainnya juga tak kalah peduli terhadap lingkungan, seperti; Bandara El Tari, Kupang, melakukan penanaman mangrove di area Pantai Oesapa. Kemudian Bandara Sam Ratulangi, Manado, mengadakan Deklarasi Gerakan Membawa Tumbler ke Kantor di lingkungan Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Sam Ratulangi, Manado.
ADVERTISEMENT
Disusul dengan Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, yang membersihkan sampah di area obyek wisata Pantai Trisik-Kulonprogo. Hingga Bandara Juanda, Surabaya, mengadakan kegiatan “Rampok Plastik”, di mana plastik yang digunakan pengguna jasa bandara dapat ditukar dengan goodie bag.
Bagaimana, siap mengurangi sampah plastik juga seperti Angkasa Pura I?