Cintai Alam Lewat Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia

9 September 2019 17:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hadir pula Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuswandono, sebagai moderator di acara Grand Launching Jelajah Taman Nasional Indonesia. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hadir pula Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuswandono, sebagai moderator di acara Grand Launching Jelajah Taman Nasional Indonesia. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Traveling mengunjungi tempat-tempat wisata alam saat ini telah menjadi gaya hidup dan tidak dipungkiri sebagian besar destinasi yang menjadi tujuannya adalah kawasan konservasi, salah satunya taman nasional.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dengan meningkatnya animo pendakian ke beberapa gunung yang termasuk ke dalam wilayah taman nasional, yang ada di Indonesia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia yaitu (dari kiri ke kanan) Tyo Survival, Medina Kamil. Chintya Tengens, Harley B. Sastha Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Namun, sayangnya tidak semua pendaki membekali dirinya dengan baik. Seperti kegiatan wisata alam lainnya, masih banyak orang yang tidak sepenuhnya memerhatikan pengetahuan, persiapan, dan perlengkapan sebelum melakukan perjalanan, sehingga tidak sedikit yang berakhir memakan korban, menimbulkan aksi vandalisme, sampah yang tidak terkendali, rusaknya sarana prasarana dan fasilitas yang disediakan pengelola serta masyarakat, menerobos dan melanggar batas-batas kawasan yang tidak boleh dimasuki.
Dilatar belakangi hal tersebut maka empat penggiat alam yang terdiri dari Medina Kamil, Chintya Tengens, Tyo Survival, Harley B. Sastha serta dengan dukungan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan mengajak masyarakat luas baik dalam dan luar negeri untuk mengenali lebih jauh taman nasional di Indonesia lewat program Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dari jelajah taman nasional, kami ingin mengajak bersama-sama, bahwa kegiatan di taman nasional itu bukan hanya sekadar bisa untuk foto-foto cantik. Tetapi kita bisa mengenal juga sosial budaya masyarakat sekitarnya. Mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam taman nasional dan kawasan konservasi lainnya. Mengenal flora dan fauna asli dari taman nasional itu sendiri. Intinya sih, tak kenal maka tak sayang," ucap Medina Kamil saat Grand Launching Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia di Hike n Run, Alam Sutera, Sabtu (7/6).
Suasa saat Grand Launching Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia di Hike n Run, Alam Sutera, Banten. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Sementara itu Julianti Siregar, Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Wisata Alam, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK), mewakili Kementerian LHK menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas apa yang dilakukan teman-teman voluntary Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Menelisik dan mengenal lebih jauh soal Taman Nasional dengan cara eksplor yang berbeda dan unik sangat dinantikan hasil ceritanya. Bersama tim jelajah 54 Taman Nasional nilai budaya, edukasi konservasi, keanekaragaman hayati dan konsep wisata yang bukan seperti biasanya diharapkan lebih dikenal oleh Publik. Dengan adanya tim jelajah 54 Taman Nasional kita semua dapat lebih mengenal baik Taman Nasional tersebut dan menjaganya sebagai kekayaan Indonesia dengan berkunjung secara bijak," ucap Julianti yang turut hadir pada kesempatan yang sama.
Pemotongan tumpeng sebagai penanda dimulainya Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia. Foto: Aria Sankhyaadi/kumparan
Tak hanya Julianti Siregar, hadir pula Kuswandono, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai yang saat itu didapuk menjadi moderator dari acara Grand Launching Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia. Tak lupa, dirinya pun berpesan kepada semua tim yang terlibat di acara penjelajahan ini.
ADVERTISEMENT
"Kami dari Pemerintah, khususnya pengelola sebuah Taman Nasional, bagian dari Direktorat Jenderal KSDAE - KLHK, yang memiliki kewajiban mengelola jasa lingkungan wisata alam serta mempromosikannya sangat mengapresiasi kegiatan Jelajah 54 TN Indonesia ini. Kami sangat terbantu atas inisiatif rekan-rekan tokoh muda milenial ini. Sehingga kegiatan muda dalam wisata alam semakin terarah dan semakin cerdas-bertanggung jawab. Kami sangat senang dan mendukung untuk sinergi lebih baik demi suksesnya kegiatan tersebut.
Semoga rekan-rekan bisa mengenalkan keanekaragaman hayati, sosial-budaya dari taman nasional dan kawasan sekitarnya. Sehingga timbul kesadaran akan kekayaan Indonesia yang sesungguhnya dari generasi milenial, dan membangkitkan keinginan untuk mengenal lebih jauh, mencintainya dan akhirnya ada hasrat untuk ikut berpartisipasi dalam melestarikannya dalam kehidupan keseharian di manapun berada," ucap Kuswandono.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Jelajah TN Indonesia sendiri mulai direncanakan sekitar Juli 2017. Namun, baru mulai terlaksana Maret 2019 yaitu dimulai dengan menjelajahi TN Gunung Ciremai, TN Gunung Merbabu. Untuk selanjutnya, tim Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia akan bertolak ke TN Laut Kepulauan Seribu, TN Gunung Halimun Salak dan TN Baluran, TN Bukit TigaPuluh di Jambi dan Riau.
Semoga dengan diadakannya Jelajah 54 Taman Nasional Indonesia dapat meningkatkan awareness anak-anak muda Indonesia terhadap taman nasional, memperdalam wawasan pengetahuan tentang keragaman flora serta budaya yang hidup di sekitar taman nasional, serta menjadikan taman nasional sebagai salah satu pilihan terbaik wisata generasi muda Indonesia, menumbuhkan rasa memiliki taman nasional dan menjadi Sobat Taman Nasional.
ADVERTISEMENT