Curhatan Bupati Banyuwangi Tentang Viralnya Cerita KKN Di Desa Penari

16 Oktober 2019 8:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan sambutan saat menghadiri kompetisi e-sport di Gedung Wanita Banyuwangi. Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan sambutan saat menghadiri kompetisi e-sport di Gedung Wanita Banyuwangi. Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, jagat Twitter dihebohkan dengan viralnya cerita horor berjudul KKN di Desa Penari. Cerita yang diklaim diangkat dari kisah nyata pada 2009 ini membuat warganet dikepung rasa penasaran. Sebab, di dalam cerita tak disebutkan secara rinci letak lokasi kisah magis itu terjadi.
ADVERTISEMENT
Hanya ada clue-clue kecil yang dituliskan oleh si empunya cerita soal desa yang jadi latar tempat kisah itu. Tak ayal, berbagai spekulan pun bermunculan untuk menebak-nebak lokasi KKN. Dari clue-clue yang ada, tebakan netizen dominan mengarah ke Kabupaten Banyuwangi. Bahkan ada pula netizen yang menyematkan data-data demi memperkuat tebakan mereka.
Viralnya Banyuwangi yang dikaitkan dengan cerita horor tersebut ditanggapi beragam. Ada pihak yang tak setuju nama Banyuwangi dihubung-hubungkan dengan cerita horor ini, sebab seolah terkesan punya konotasi negatif. Ada yang khawatir cerita ini bikin orang tak mau datang ke Banyuwangi.
Alih-alih marah, kisah horor tersebut ternyata ditanggapi dengan cara berbeda oleh orang nomor satu di Banyuwangi. Kepada kumparan, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, curhat soal dampak viralnya kisah horor yang juga menyeret nama Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Azwar mengaku pihaknya justru memanfaatkan viralnya cerita KKN di Desa Penari menjadi tagline untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi, tepatnya sebuah kuliner legendaris yang ada di Dusun Karangsari, Desa Segobang, Kabupaten Banyuwangi.
“Adanya cerita viral KKN di Desa Penari justru kami belokan menjadi isu yang positif, yaitu Keliling dan Kulineran Nyantai (KKN) di Desa Pesona Dusun Karangsari (Penari). Kulinerannya makan ayam kesrut,” cerita Azwar kepada kumparan, Selasa (15/10).
Cerita KKN di Desa Penari versi Azwar pun dikemas lewat vlog singkat yang kemudian di unggah ke akun Instagramnya @azwaranas.a3. Berdasarkan penelusuran kumparan, di video tersebut Azwar memperkenalkan ayam kesrut yang lezat sebagai kuliner khas Banyuwangi. Olahan ini punya perpaduan rasa asin, asam, dan pedas.
ADVERTISEMENT
Ayam kesrut ini dihidangkan bersama nasi putih hangat dan tempe goreng yang gurih. Bagi Azwar, yang membuat ayam kesrut jadi spesial adalah sambalnya yang khas dan segar, dibuat langsung saat pembeli datang.
Salah satu warung yang menjual ayam kesrut dengan rasa otentik adalah warung Kanggo Riko milik Bu Husnul yang ada di Dusun Karangsari, Desa Segobang. Ternyata letak warung ini searah dengan salah satu destinasi wisata ikonik di Banyuwangi, yaitu Kawah Ijen.
Azwar pun merekomendasikan wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen untuk mampir dan menjajal lezatnya KKN di Desa Penari, yaitu ayam kesrut.
Selain jadi ide baru untuk mempromosikan kuliner dan tempat wisata, Azwar juga curhat bahwa viralnya cerita horor tersebut sejatinya punya sisi positif bagi Banyuwangi. Menurutnya, rasa penasaran netizen membuat mereka mencari tahu lebih banyak soal Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
“Dengan isu itu, anak-anak mencari tahu soal Banyuwangi. Bahkan pencarian tentang Banyuwangi jadi sangat tinggi dengan adanya KKN di Desa Penari,” kata Azwar.
Jadi, apakah kamu tertarik menjajal langsung KKN di Desa Penari versi Bupati Azwar?