Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
ADVERTISEMENT
Pulau Morotai tak hanya dikenal dengan wisata baharinya yang memukau. Salah satu pulau paling utara Indonesia itu juga memiliki pesona lainnya yang tak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
Nah, untuk semakin mengenalkan pesona Indonesia Timur yang mempesona, Kabupaten Morotai menggelar Festival Morotai yang dilangsungkan pada 2-8 Agustus 2019. Bertajuk "Land of Stories", festival ini menjadi atraksi wisata tersendiri yang bisa menarik wisatawan.
"Saya sampaikan kepada Bupati untuk membuat ikon-ikon Perang Dunia II di Morotai," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam kunjungannya ke Pulau Morotai, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (7/8).
Pulau Morotai dikenal sebagai satu museum besar Perang Dunia II. Hal ini juga yang membuat Menpar Arief Yahya, mengunjungi beberapa lokasi wisata di Morotai, seperti Museum Perang Dunia II dan Trikora.
"Museum ini sangat menarik, karena menyimpan sejarah pada masa Perang Dunia II, serta masa pembebasan Irian Barat," tutur Arief Yahya.
Sementara itu, rangkaian Festival Morotai 2019 menampilkan ragam pertunjukan kesenian daerah, antara lain Musik Bambu Tada, berbagai tarian, dan nyanyian khas daerah. Ada pula enam event unggulan yang bertumpu pada daya tarik wisata alam (nature), wisata budaya (culture), dan wisata buatan manusia (man-made).
ADVERTISEMENT
Keenam event tersebut adalah Parade Budaya dalam Bahari Pulau Morotai, Pekan Seni Morotai (lomba fotografi, lomba kerajinan tangan), Pekan Olimpiade Morotai (lomba dayung), Festival Musik dan Tari Tradisional, Lomba Mancing berskala internasional atau Fishing Morotai, dan Festival Pesona Kirab Nusantara Morotai.
Tak hanya itu, event ini juga berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), karena menampilkan tarian kolosal dan musik tradisional Bambu Hitada (Tada) yang melibatkan ribuan orang.
Festival Morotai sendiri baru pertama kali masuk ke dalam 100 Calender of Event Wonderful Indonesia di tahun 2019 ini. Hal ini juga yang membuat masyarakat antusias ikut serta dalam Festival Morotai.
"Dari Maluku Utara ada dua festival yang masuk dalam CoE 2019, yakni Festival Morotai dan Festival Jailolo," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, sebagai faktor pendukung, Maluku Utara memiliki indeks kebahagiaan tertinggi di tingkat nasional. Diikuti oleh Sulawesi Utara dan Maluku sebagai peringkat kedua dan ketiga.
Arief berpendapat, ketiga daerah ini memiliki ciri khas yang hampir sama yakni masyarakatnya menyukai seni seperti tarian dan nyanyian.
"Saran saya harus lebih banyak atraksi di Maluku Utara, khususnya Morotai. Tahun ini tercatat ada 20 event, maka tahun depan diusulkan ada 40 event. Artinya, tiap akhir pekan ada event. Semakin banyak event, maka pendapatan masyarakat akan meningkat, sehingga pendapatan per kapita juga naik," pungkas Arief.