news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Margaret River, Kami 'Berburu' Kanguru

5 Desember 2018 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanguru jenis western grey terlihat di Margaret River, Australia. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kanguru jenis western grey terlihat di Margaret River, Australia. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
ADVERTISEMENT
Namanya Neil McLeod. Namun, benak saya memanggilnya Dr. Alan Grant, tokoh utama pria di Jurassic Park itu. Neil, tentu saja, bukan arkeolog. Ia tidak menggali tulang-belulang dari makhluk prasejarah bernama dinosaurus seperti yang dilakukan oleh Dr. Grant ataupun mendapatkan tawaran menggiurkan dari orang kaya ambisius sekaligus edan bernama John Hammond.
ADVERTISEMENT
Satu-satunya yang mengingatkan Neil akan Dr. Grant, setidaknya buat saya adalah kemeja dan topi fedoranya. Saya menduga, seluruh rambutnya beruban. Meski begitu, saya tidak pernah melihat rambutnya secara keseluruhan karena setengah dari kepalanya selalu tertutupi fedora. Yang menguatkan dugaan saya hanyalah jambang putih yang berada di kedua sisi wajahnya.
Neil McLeod, pemilik perkebunan seluas 300 acres di Margaret River, Australia. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Neil McLeod, pemilik perkebunan seluas 300 acres di Margaret River, Australia. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
Bersama sang istri, Coralie, Neil mengelola sebuah perkebunan seluas 300 acres di Margaret River, sebuah kota kecil berjarak beberapa jam dari Perth, Australia Barat. Ia sendiri lahir dan tumbuh di Margaret River, sebelum akhirnya memilih untuk bekerja di kota lain.
Tiga belas tahun silam, Neil mewarisi perkebunan tersebut dari orangtuanya. Menurut penuturannya, keluarganya sudah memiliki tanah perkebunan itu sejak awal 1900-an dan mewariskannya secara turun temurun.
ADVERTISEMENT
Oleh Neil, perkebunan itu disulapnya menjadi sebuah "taman safari" kecil, tempat di mana ia mengembang biakkan dan merawat kuda-kudanya, juga membiarkan ratusan kanguru liar berlompatan dengan bebas di hutan-hutan dan padang rumput luas di dalamnya.
****
Kanguru liar di Margaret River, Australia (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kanguru liar di Margaret River, Australia (Foto: Rossi Finza/kumparan)
Ketika saya bertemu dengan Neil, hari sudah hampir sore. Namun, karena ini musim panas, gelap datang lebih lambat. Kami masih bisa menikmati terangnya matahari pada pukul 18:00 sekalipun.
Neil membawa kami mengelilingi perkebunannya dengan truk terbuka. Sesekali truknya berhenti untuk membiarkan kami mengambil gambar kanguru yang sedang berburu makanan.
"Kanguru yang ada di sini adalah jenis western grey. Saya tidak merawat mereka. Mereka adalah kanguru liar dan makan dari rerumputan yang ada di sini," kata Neil.
Kendaraan yang digunakan untuk berkeliling melihat kanguru di Margaret River, Australia (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan yang digunakan untuk berkeliling melihat kanguru di Margaret River, Australia (Foto: Rossi Finza/kumparan)
Kami masuk agak dalam ke hutan dan Neil kembali menghentikan truknya. Kali ini, kami diminta turun. Ia kemudian mengajak kami berjalan-jalan sejenak, menjelaskan sejarah perkebunan itu dan memberikan satu-dua informasi mengenai tumbuhan-tumbuhan di sekitarnya, termasuk bagaimana suku asli yang mendiami Australia Barat dahulu menggunakan tumbuhan-tumbuhan itu untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Yang terpenting, di Australia ini, perhatikan di mana kita berdiri," ujar Neil. Ucapannya kali ini adalah peringatan. Ia kemudian menunjukkan sebuah sarang semut api yang menggunung di atas tanah, tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Mereka tidak akan membunuhmu, tapi tetap saja gigitannya amat menyakitkan," ucapnya.
Peserta tour sedang 'berburu' kanguru dengan kamera. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta tour sedang 'berburu' kanguru dengan kamera. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
Neil kemudian mengajak kami kembali ke truk dan membawa kami ke area lain di perkebunannya yang berupa hutan lebat. Ia sempat berhenti sejenak untuk memberi makan wortel kepada kuda-kudanya, dan kami sempat melihat beberapa ekor kanguru kabur ke semak-semak begitu melihat truk yang kami tumpangi mendekat.
Momennya memang tidak banyak, tapi manakala satu atau dua ekor terlihat, kamera kami, entah kamera ponsel, SLR, ataupun video, berusaha sebisa mungkin mengabadikan mereka. Satu-dua ekor kemudian tertangkap oleh jepretan kamera kami.
ADVERTISEMENT
Ketika truk kami berbelok menjauhi matahari, dan keluar dari hutan lebat itu, barulah padang luas itu terlihat. Di sini lebih banyak lagi kanguru berlarian. Kami terkesima dan mau tak mau, saya teringat adegan dari Jurassic Park lagi, ketika Dr. Grant jatuh lemas begitu melihat seekor brontosaurus hidup dan melangkah dengan gagahnya di sebuah padang luas.
Selain kanguru, peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan kuda. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Selain kanguru, peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan kuda. (Foto: Rossi Finza/kumparan)
Tur kami berakhir tidak lama setelahnya, tapi tidak dengan jamuan dari Neil. Tak jauh dari padang itu, Neil dan keluarganya menyembunyikan sebuah pondok kayu kecil yang dibangun tepat di pinggir kolam kecil.
Kolam itu berhubungan dengan sungai kecil yang mengalir tepat di samping padang tadi. Satu-dua ekor bebek berenang santai di atasnya.
ADVERTISEMENT
Di pondok tersebut, Neil menawari kami satu per satu: Ingin dibikinkan teh atau kopi. Saya menjawab teh, tapi membubuhinya dengan permintaan khusus: "Boleh ditambah susu?"
Neil memanasi air dengan tungku api dari kayu bakar. Kami seperti sedang berkemah saja. Sementara menunggu teh dan kopi kami jadi, ia menawari cake orange bikinan sang istri yang tentu saja kami sambut dengan tangan (atau lebih tepat mulut) terbuka.
Cake orange dengan lapisan lemon itu kami lahap. Teh dan kopi yang disajikan dalam gelas-gelas stainless steel kami seruput. Matahari masih tinggi, cuaca masih sedikit hangat. Sementara itu, di semak-semak belakang pondok, dua ekor kanguru terlihat mengendap-endap menjauh.