Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Garuda Indonesia Ajak Penumpang Bernostalgia ke Tahun 70an
9 Desember 2018 7:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Siang itu, Jumat (7/12) kumparanTRAVEL harus bertolak ke Balikpapan, sebuah kota di Kalimantan Timur. Seperti perjalanan pada umumnya, kami check-in, melewati serangkaian pemeriksaan, kemudian masuk pesawat, tak ada yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, kami menemukan hal ‘aneh’ pada penerbangan Garuda Indonesia kali ini. Kami melihat sederet keanehan itu bermula pada saat berjalan di garbarata.
Ya, penampilan si burung besi tak seperti yang biasa kami naiki. Tak ada logo burung berwarna biru, tak ada garis-garis berwarna tosca hingga biru tua, dan tak ada tulisan Garuda Indonesia.
Yang kami lihat justru tulisan “Indonesian Airways” dengan garis-garis berwarna oranye. Livery ini memang pernah digunakan maskapai berplat merah tersebut, tetapi itu dulu, di tahun 1969 hingga 1985 silam.
Lebih lanjut, kaki kami melangkah hingga masuk ke pesawat. Kami disambut awak penerbang dengan penampilan tak biasa.
Lagi-lagi, tak ada seragam bercorak batik berwarna oranye, tosca, biru, atau ungu. Penampilan mereka kali ini dibalut seragam klasik yang cantik pada zamannya.
Dengan salam hangat dan sapaan ramah, senyum itu tersimpul dari awak penerbang yang menggunakan dress berwarna kuning dan rok berpalet orange, senada dengan warna topi. Tak lupa penampilan tersebut semakin disempurnakan dengan heels berwarna hitam. Sangat berbeda dengan biasanya, serasa terbang di tahun 1970-an.
ADVERTISEMENT
Hingga tak terasa penumpang sudah lengkap, burung besi siap mengudara. Saat pesawat sudah dalam posisi normal, tiba-tiba terdengar suara.
Rupanya, salah satu direktur Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kuarniansya turut mengudara bersama kami. Ia menjelaskan, jika sedang membawa kami ke era 70-an di dalam penerbangan yang bertajuk "Garuda Indonesia Vintage Flight Experience”.
Ternyata layanan ini dihadirkan sebagai rangkaian untuk menyambut hari jadi Garuda Indonesia ke-70. Pihaknya memang segaja membawa era itu ke masa kini.
Pantas saja, sebagai generasi milenial, kami cukup terkesima dan kagum dengan deretan hal yang ditampilkan. Penerbangan kali ini membuat kami merasa hidup di tahun 1970.
Tak hanya itu, suasana tahun 70-an semakin terasa karena kami diberikan Roti Bluder. Katanya, roti ini khas Madiun dari tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
Sungguh kudapan ini begitu lezat. Rotinya sangat lembut, manisnya pas, cokelat dan kejunya tak terlalu banyak atau sedikit, takarannya begitu pas. Makan satu pun cukup membuat perut kenyang.
Keseruan semakin bertambah lantaran sang direktur berjalan dari depan ke belakang. Dari kursi ke kursi, dirinya menawarkan langsung kartu GarudaMiles Platinum. Kesempatan emas ini tentu tak bisa saya lewatkan begitu saja.
Penerbangan selama dua jam terasa begitu menyenangkan dan cepat. Tak terasa kami landing dengan mulus di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Saat hendak keluar dari pesawat, lagi-lagi awak penerbang mengucapakan salam dengan hangat dan ramah kepada kami. Tak sedikit pula penumpang yang ingin berfoto bersama awak penerbang.
Pada saat kami berjalan pun banyak pengunjung bandara yang memotret awak kabin dari masa lampau itu. Terlihat dari raut mukanya, para pengunjung merasa lucu sekaligus kagum dengan penampilan pramugari.
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia benar-benar sukses membawa kami serasa di tahun 1970an. Semua yang disajikan memberikan saya kesempatan untuk merasakan secuil kehidupan dari 48 tahun yang lalu.