Hanya di Kota Milik Spanyol Ini, Turis Tidak Diharapkan Kedatangannya

24 Juni 2019 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan Kota Gradana dari atas ketinggian Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Kota Gradana dari atas ketinggian Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah kota bernama Granada di Spanyol tengah viral karena ulah orang yang tidak dikenal. Orang-orang yang belum diketahui identitasnya tersebut membuat grafiti di dinding bangunan di kawasan Albaicin berisi kalimat usiran bagi para turis yang melancong ke sana.
ADVERTISEMENT
Grafiti-grafiti penolakan terhadap turis tersebut ditulis dalam bahasa Spanyol dan Inggris dengan tulisan seadanya.
Beberapa di antaranya adalah "@tourist: go away!", "@tourist: Granada is not a postcard!", dan @tourist: Flamenco noes un Show!".
Kalimat-kalimat tersebut diartikan sebagai "Turis, pergilah!", "Granada bukanlah kartu pos!", dan "Flamenco bukanlah pertunjukan!". Grafiti itu diklaim sebagai peringatan dari warga sekitar.
Sebab menurut penduduk setempat, pariwisata massal telah merusak cara hidup lokal dan penduduk pun sering mengeluhkan kenaikan biaya daerah.
Ilustrasi grafiti Granada menolak turis Foto: Putri Sarah Arifira/kumparan
Dilansir Daily Mail, setiap harinya ada sekitar 27 ribu wisatawan datang ke Granada untuk berlibur dan menariknya, salah satu pendapatan terbesar dari kota ini adalah dari pariwisata.
Sejak tahun 1984, Granada dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Maka wajar saja jika Granada menjadi salah satu destinasi hits di Spanyol yang sering disinggahi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Asosiasi Lingkungan, Bajo Albaicin, mengungkapkan bahwa ada semakin banyak pesan yang muncul dalam dua minggu terakhir. Terutama yang ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris.
Puluhan turis sedang berjalan di atas jembatan saat pendayung gondola sedang melintas di bawah jembatan. Foto: Reuters/Guglielmo Mangiapane
Menurutnya, grafiti tersebut bukan murni penolakan warga pada turis, tapi bentuk ketakutan turis pada overtourism seperti yang terjadi di negara-negara lainnya.
"Jika memang kamu ingin mempertahankan Albaicin, kamu tidak dapat melakukan hal yang lebih buruk dari membuat grafiti," katanya seperti yang diberitakan Daily Mail.
Hingga saat ini, polisi mencurigai bahwa ada gerakan terorganisir di belakang peningkatan munculnya grafiti anti-pariwisata. Walau begitu, belum ada satu orang pun yang dilaporkan sebagai terdakwa atau ditahan meski satu orang tersangka telah diidentifikasi dari kamera CCTV.
Grand Chapel Granada di Spanyol Foto: Wikimedia Commons
Seorang turis Amerika mengungkapkan bahwa hadirnya grafiti ini memberikan efek negatif bagi kota Granada. Padahal walau telah dimakan waktu, Granada masih tetap mampu memancarkan keindahannya.
ADVERTISEMENT
"Sayang sekali kota ini 'dimanja' seperti itu. Kami datang ke sini 30 tahun lalu, dan sudah banyak hal yang berubah, tetapi masih saja indah," pungkas turis yang tak disebutkan namanya tersebut.